BAHAGIA SAAT BANJIR
#Tantangan H- 82 #
Beberapa jalan raya dan pemukiman penduduk mulai digenangi air Karen detanya curah hujan sejak kemarin malam. Begitu juga di komplek tempat tinggal Zaki. Jalan depan rumahnya sudah mulai digenangi air. Zaki bukannya cemas genangan air semakin tinggi, tetapi sebaliknya dalam hati dia berharap air agar segera tinggi. Dari wajahnya terlihat senyum bahagia.
Seera Zaki berlari menuju mushalla yang tidak jauh dari rumahnya. Dia ingin memastikan apakah air juga menggenangi mushalla atau tidak? Sebelum menuju mushalla, dia mengumpulkan beberapa temannya. Tampa berpikir panjang , Zaki dan lima orang temannya segera menunju gang dekat mushalla yang genangan airnya sudah sampai ke betis orang dewasa. Dengan bahagianya mereka berenang di sana.
Melihat kebahagiaan Zaki dan kawan-kawannya menikmati suasana banjir, Pak Wawan pun ndak tega melarang walaupun percikan air karena keceriaan anak-anak itu membasahinya. Malah laki-laki paruh baya itu senyum-senyum sendiri melihat keceriaan mereka seakan-akan mengenang masa kecilnya dulu. Zaki terlihat mengamati butiran-bitiran putih bening menetes pelan di pipi Pak Wawan. Beliau segera membalikan badan ingin masuk rumah. Mendadak suara Zaki mengagetkannya, “ Om…kok nangis dan pergi, pada hal om tadi tetawa lihat kami”. Pertanyaan Zaki itu kembali mengingatkannya pada kakinya yang pincang karena dipukuli ayahnya gara-gara mandi –mandi hujan.
Padang, 10092020 # by: Erina Erlis #
Picture: Google
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
top..
Makasih saudaraku
Kasihan.... pengalaman yamg selalu membekas tidak di wariskan kepada anaknya. Mantap adiak hebat. Pentigraf yang oke
Makasih..unsay...atas apresiasinya
mantul pentigrafnya buk erin...bikin penasaran aja...
Makasih Bu Yenti DHA berkunjung
Keren Bun, pentigrafnya. Sukses selalu ya Bun
Makasih bun dah berkunjung
Wow....keren uniku. Awalnya aku ikut tertawa....tapi akhirnya....sediihh... Sukses selalu yaa uni.
Makasih Dinda.....salam literasi
Aduh, kasihan Bu... Salam literasi.
Endingnya pentigrafnya keren bu Erin, salam literasi
Makasih..ibu....dalam literasi
Endingnya tak di duga ya bu...mantap bu pentigraf nya
Awalnya ceria tapi lihat endingnya ya Allah kasian... Mantap bunda.sukses selalu