# Tagur H- 151  #

JEMBATAN PALSU

         Sudah dua tahun ini Widya tidak pulang kampung. Tak biasanya seperti itu. Ibunya pun tak pernah ke kota metropolitan itu selama dua tahun ini. Biasanya setiap lebaran idul fitri, dia selalu pulang kampung dan membawa teman-teman semasa SD-nya makan bersama di ladang ayahnya. Widya benar-benar memanfaatkan watu liburnya.

        Sejak dua tahun ini Widya seakan menghilang dari  dunia.  Dunia maya benar-benar dia tutup rapat. Aku pun jadi bingung melihat tingkah Widya. Sepertinya nomor ponselnya pun berganti. Beberapa kucobamenghubunginya, tetapi tidak ada jawaban. Beberapa teman di kota besar itu pernag bertemu denagnnya, tetapi dia biasa saja, tidak sehangat biasa..

        Aku yakin hari ini dia pasti pulang kampung karena ibunya mendadak pagi ini berpulang ke rahmatullah. Aku berharap dapat izin dari bosku untuk  bisa juga bertemuWidya. Dugaanku kalau perubahanya karena masalah di grup WA SD-ku ketika itu. . Widya sampai di kampung sudah tengah malam. Dia tidak bisa melihat ibunya untuk terakhir kallinya. Apalagi ikut menyelenggarakannya.Satu hari setelah kedatangan Widya aku baru kembali mnemuinya sekalian pamit karena besoknya  aku harus kembali bekerja. “ Jangan  jauhi aku seperti ini, aku tak kuat,” bisikku pean sambil memeluk Widya setelah kami bercerita panjang. “ Group kita hanya  palsu bukan dari hati”, ungkapnya lirih seakan-akan ingin melanjutkan ceritanya.

Padang, 20112020 # by: Erina Erlis #

Picture: Google