#Tagur H- 103 #

Sudah seminggu ini Shinta tak terlihat keluar rumah. Tak seperti biasanya Aku jadi bingung dengan perubahan sikap Shinta. Dia terkesan menghindar dariku. Contohnya saja sore tadi. Aku baru pulang dari pasar dan Shinta langsung buang muka seakan menghindar dariku. Kalau biasanya dia selalu menanyakan bahan sambal yang ku beli.

Pagi ini ada kegiatan senam jantung sehat di komplek. Aku dan Shinta biasanya pergi barengan. Aku pun berniat mengajak Shinta berangkat bersamaan seperti biasa. Aku berpikiran postitif saja. Mungkin dia sedang ada masalah sehingga menimbulkan perubahan sikap pada dirinya. Ajakanku hanya dijawab anaknya yang paling kecil kalau dia tidak ikut karena kurang enak badan.

Aku segera menuju lapangan dengan berbagai tanda tanya di kepalaku. Berbagai praduga muncul bertubi-tubi di benakku tentang perubahan Shinta. Aku terkejut ketika Kak Yet menepuk pundakku. Dia membawakanku bunga keladi. Kak Yet juga menitipkan satu pot untuk Shinta tetanggaku. Aku mulai bepikir keras cara menyampaikan titipan Kak Yet pada Shinta. Acara senam pun berakhir. Segera kubawa bunga pemberian Kak Yet. Sesampai di depan pagar rumah Shinta. Kuberanikan memanggilnya dan menganggap tidak ada masalah. Aku mulai lega melihat Shinta ke luar menemuiku. Kuserahkan bunga itu pada Shinta dan memintanya memilih. Ucapan terima kasih dan senyuman Shinta padaku sangat melegakan pikiranku.

Padang, 01102020 # by: Erina Erlis #