TAS MISTERIUS
#Tagur H- 114 #
Perjalanan panjang Pak Budi menuju ibukota untuk melakukan presentasi kenaikan pangkatnya sangat melelahkan. Perjalanan yang memakan waktu 3 jam menuju bandara membuat Pak Budi harus berangkat lebih awal dari teman-teman di propinsi lainnya. Semangat Pak Budi tidak terhalangi oleh apa saja.
Sore ini pak Budi sudah naik pesawat menuju ibu kota propinsi. Waktu 60 menit penerbangan ini dimanfaatkan Pak Budi untuk istirahat di atas pesawat. Hiruk- pikuk orang di sekelilingnya tidak dipedulikannya. Menjelang magrib, pesawat yang ditumpangi Pak Budi sudah mendarat. Semua penumpang sudah keluar hingga Pak Budi dikejutkan dengan panggilan pramugari mengingatkan kalau pesawat sudah mendarat dan semua penumpang sudah turun.
Pak Budi segera bergegas keluar pesawat dan berlari menuju tempat pengambilan barang bagasi. Perasaan risau merasuti pikiran Pak Budi karena dari 3 kopor yang tersisa tidak terlihat miliknya. Kini tinggal 1 kopor lagi yang berputar-putar hingga 3X di depan Pak Budi, tapi katanya bukan miliknya. Para petugas pun bingung walaupun ada tulisan “ Budianto” di sana. Akan tetapi, Pak Budi tetap ngotot bukan miliknya. Petugas segera meminta kunci Pak Budi untuk melihat kecocokannya. Ternyata kopor bisa dibuka. Sambil minta maaf dan terduduk lelah, Pak Budi baru sadar kalau kopor yang dibawanya bukamn miliknya, tapi hasil pinjaman dari adik istrinya.
Padang, 12102020 # by: Erina Erlis #
Picture: google
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehehe....tas pinjaman sampai gak ngenali ya bu
pentigraf kereen.. sukses say..
Pak Budi...Pak Budi, pentigraf yg mantap dinsay. Sukses selalu.