Erin Umi Rohana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sungai Bedadungku Tak Eksotis Dulu

Sungai Bedadungku Tak Eksotis Dulu

Byuurrr.... terdengar suara air bersamaan dengan seorang anak melompat ke sungai. Bukan terjatuh, tapi mereka sedang bermain air di sungai. Sungai ini setiap hari aku lewati. Karna satu-satunya akses menuju kota. Bedadung namanya, kami menyebutnya dengan kali Bedadung. Kali Bedadung adalah sungai yang berada di wilayah kabupaten Jember, dengan panjang mencapai 191 kilometer. Yang mengalir dari pegunungan Iyang sampai bermuara di pelawangan Puger. Sungai Bedadung adalah sungai kebanggaan warga Jember. Rumahku hanya berjarak 1 kilometer dari sungai Bedadung. Meskipun airnya tidak sejernih dulu, saat masa aku masih kecil, tapi sampai saat ini, masih digunakan oleh sebagian warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari (kecuali minum dan memasak).

Bedadung, sungai yang elok dipandang. Berkelok-kelok, dengan tumbuhan yang rindang disepanjang sungai. Sungai Bedadung juga dimanfaatkan oleh warga sebagai mata pencaharian. Ditepi sungai terdapat banyak keramba yang dipasang oleh warga. Memancing, menjala, hampir setiap hari dilakukan. Warga juga memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sungai Bedadung, dengan mengambil pasir kali dan batu kecil yang bernilai jual.

Sungai Bedadung juga dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi. Di desaku sendiri terdapat Warakay Adventure yang memanfaatkan aliran sungai Bedadung. Dengan menggunakan perahu karet, kita bisa menikmati sepanjang aliran sungai Bedadung nan eksotis. Pohon-pohon besar sepanjang sungai, dan bebatuan.

Ada yang unik di sungai Bedadung dekat rumahku. Ada sebuah kedung (bagian sungai yang dalam) yang biasa warga menyebutnya dengan kedung mi’in. Kedung mi’in ini tidak hanya sebuah nama. Tapi mempunyai sejarah. Dulu, entah terjadi beberapa tahun lalu, pastinya sebelum aku dilahirkan. Ada seorang pencuri yang masuk kedalam rumah warga, karna ketahuan oleh pemiliknya dia lari, warga pun mengejar, dan saat sampai di sungai Bedadung karna sudah terdesak oleh warga, si pencuri pun melompat ke sungai. Lama ditunggu oleh warga dipinggiran sungai. Tapi takkunjung naik. Selang beberapa menit kemudian, topi yang dipakai oleh si pencuri mengapung, tanpa diikuti jasadnya. Dan sampai berhari-hari kemudian jasadnya tidak pernah ditemukan. Jadilah tempat itu dinamakan kedung mi’in sampai saat ini.

Sungai Bedadung eksotis bukan hanya dari penampakannya saja. Tapi juga dari mitos yang berkembang di masyarakat. Mitos yang berkembang dari mulut ke mulut. Dari generasi ke generasi. Lepas dari benar atau tidaknya, tapi sebagian masyarakat percaya. Yang pertama, orang dari luar kabupaten Jember, kalau sudah pernah mandi di sungai Bedadung maka akan mendapat jodoh orang Jember. Mitos kedua, masyarakat percaya kalau sungai Bedadung selalu meminta korban setiap setahun sekali. Mitos kedua ini memang terdengar ngeri. Tapi ini mitos yang dipercaya oleh masyarakat. Meskipun korban tenggelam seringkali karna kelalaian manusia. Mitos ketiga, yaitu mitos banjir lima tahunan, warga percaya kalau sungai Bedadung akan meluap airnya, banjir, setiap lima tahun sekali. Warga juga percaya, masih ada buaya sungai disepanjang aliran Bedadung.

Namun, sungai Bedadungku kini tak seperti sungai Bedadungku dulu. Sekarang sudah banyak sampah. Warga kurang menjaga kebersihan. Membuang sampah di aliran sungai sudah biasa. Hanya beberapa orang saja yang peduli. Penampakan sungai Bedadung kini tak seelok dulu, tak seeksotis dulu. Warakay Adventure yang digagas oleh komunitas pemuda pun sekarang sudah sepi. Tak banyak orang yang berwisata. Yaa karna sampah. Disepanjang aliran sungai terdapat banyak sampah. Tak elok, tak sedap, dan tak eksotis.

Selain permasalahan sampah, racun ikan juga menjadi permasalahan. Masih terdapat warga yang mencari ikan dengan menggunakan racun ikan dan setrum. Ini menyebabkan ikan kecilpun ikut mati. Mengancam habitat ikan sungai Bedadung punah. Sampah plastik juga seringkali menyebabkan ikan tidak dapat berkembang dengan baik. Tak banyak yang bisa dilakukan, perlu perhatian khusus dari pemerintah desa. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian sungai. Bersinergi merawat dan mengembalikan lagi sungai kebanggaan desaku dan warga Jember umumnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sugesti bahwa orang luar Jember yang mandi air Sungai Bedadung akan menikah dengan orang Jember termasuk exotisme Sunagai Bedadung bukan ya..... Hehehee....

30 Jan
Balas

Kalau menurut sy termasuk bu... hehe. krn suatu tempt dll, menjadi eksotis kalau dipandang dr sudut pandang yg berbeda, bukan hanya dr kenampakannya saja. ex, dr nilai historisnya, cerita/mitos yg menyertainya, keanehan dll. Hehe...

30 Jan



search

New Post