Cerita 2020 tentang kehidupan sosial tantangan gurusiana hari ke 79
inilah keistimewaan tahun 2020, dibalik angka cantiknya tersimpan sejuta cerita yang siap diceritakan kembali sampai nantik-nantiknya. cerita-cerita ini tak kan pernah terlupakan, karena terlalu cerita yang hanya terjadi di 2020 dan ngak ada sebelumnya. Tidak terkecuali cerita 2020 tentang kehidupan sosial.
Sangat terasa sekali kehidupan sosial sejak pendemi covid 19 ini, apalagi dengan adanya social distancing atau jaga jarak sosial. Terkadang perasaan curiga juga mudah muncul dalam hati kita, sehingga terkadang muncul rasa was-was jika ada tamu yang datang dia baru saja menjemput orang di bandara yang pulang dari Jakarta, ditambah lagi dia batuk-batuk pula. Jika sudah demikian perasaan was-was langsung kontak, aman ngak ya?
Terkadang rasa bersalah pun muncul jika hati berkata, biarlah ngak ada tamu selama pendemi ini, astaghfirullah....tetapi mau bagaimana lagi dalam situasi saat ini. Terasa sekali semakin merenggangnya rasa persaudaraan, tidak ada lagi berjabat tangan disaat bertemu, apalagi cipika-cipiki seperti saat dulu. sekarang harus jaga jarak. malah ada perawat yang malam-malam diusir oleh ibu kostya karena takut tertukar karena bekerja merawat pasein covid 19, belum lagi penolakan penguburan jenazah covid 19. Sungguh tragis sekali, tetapi itu semua dilakukan karena menjaga agar tidak terpapar covid 19.
Hari sudah mau Ramadhan, setelah itu idul fitri kan datang. Biasanya orang dikampung sangat berharap orang rantau segra pulang, sebaliknya orang rantau pun kesempatan emas untuk mudik lebaran. tetapi di 2020 sebaliknya yang terjadi, orang di kampung ketakutan jika ada orang yang pulang dari perantauannnya. sehingga diimbaulah orang rantau jangan pulang dulu, sayangilah orang dikampung. justru orang rantau berduyun-duyun pulang kampung walaupun disambut dengan penuh kekhawatiran.
Tetapi kembali kita mencoba mengambil pelajaran dan hikmahnya. mungkin dengan cara ini Allah menunjukkan kepada kita bahwa kita memang harus menjaga jarak /social distancing terutama yang bukan muhrim. inilah konsep Islm dalam pergaulan sosial harus jaga jarak terutama dengan yang bukan muhrim.
Terima kasih ya Allah, Engkau ingatkan kami yang selama ini mungkin terlalu bebas dalam pergaulan dengan tidak memikirkan apakah dia muhrim atau bukan? apakah berdosa atau tidak. dengan adanya pendemi ini marilah kita kembali menjaga jarak yang memang harus kita jaga karena dilarang oleh Allah dan marilah kita berhati- hati dalam hubungan sosial. semoga ini segera berlalu dan kita bisa bersosial dengan tenang dan tentunya tetap memperhatikan batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar