Terkadang dalam bersaudara seibu seayah nasib dan takdir yang ditentukan Allah tidak sama. Diantara bersaudara itu ada yang bernasib dia sukses dalam bekerja, lalu dapat pasangan yang juga orang sukses, lalu anak-anaknya berhasil juga, kuliah di perguruan tinggi faforit. tetapi dari sekian banyak bersaudara mungkin tidak semuanya berhasil dan sukses. mungkin aja ada satu atau beberapa orang yang nasibnya tidak beruntung. Dia tidak berhasil dalam kuliahnya, lalu juga ngak punya pekerjaan dan penghasilan yang cukup. lalu dapat pula pasangan yang tidak mempunyai kerja tetap.

Biasanya keadaan seperti ini akan terjadi ketimpangan, baik sesama saudara, sesama pasangan, sikap orang tua, maupun anak-anak sesama anak-anak dalam sebuah keluarga besar. Anak yang berhasil biasanya akan lebih disayang oleh orang tua dan saudara-saudaranya, apalagi dia banyak memberikan uang atau yang lainnya. sementara yang kurang berhasil dan mendapatkan pasangan yang kurang berhasil sehingga hidupnya akan kekurangan atau pas-pasan biasanya akan tersisih atau malah disisihkan.

Inilah dilema kehidupan, jarang sekali yang bisa tetap seiya sekata dalam bersaudara setelah masing-masingnya berkeluarga. Terkadang dilema ini datang dari rasa iri yang muncul, atau datangnya dari pasangan maing-masing yang ngak bisa menerima kondisi dari saudara-saudara pasangannya.

Hal ini akan diperparah jika orang tua tidak bersikap sama kepada anak-anaknya dan orang tua tidak bisa menerima anak-anak dan pasangannya apa adanya. Maka jadilah orang tua memperparah keadaan dan lebih menyayangi anak yang berhasil atau yang kaya. sementara anaknya yang kurang mampu hanya dijadikan sebagai pembantunya dalam bekerja.

Dilema ini akan terjadi jika tidak ada rasa kasih sayang yang tertanam sejak kecil dalam bersaudara dan orang tua tidak bersikap sama untuk semua anak-anaknya. Sehingga sangat penting rasa persaudaraan yang saling menyayangi  dan saling membantu ditanamkan sejak kecil. Juga peran dari orang tua yang menanamkan dan mendidik anaknya sama sejak kecil dan tidak berpihak kepada salah satu.

Alangkah indah dan senangnya melihat jika persaudaraan itu tetap terjaga sampai nantiknya. Ketika berkumpul keluarga besar terlihat masih tampak saling menyayangi dan anak-anaknya juga saling menyayangi sesama sepupunya, begitu juga dengan pasanganya saling menghargai. Tetapi alangkah sedihnya jika yang bersaudara itu tidak ada rasa saling menyayangi, justru yang berada semakin memperlihatkan keadaannya dan yang kurang mampu semakin tersisih, sungguh ironis sekali...