Di saat Ramadhan ini banyak saja kenangan yang teringat, hari ini aku teringat kenangan Ramadhan bersama kakakku tersayang, yang saat ini telah tenang di sisi Allah di alam sana. yang paling ku ingat kenangan bersama kakakku itu di saat bulan Ramadhan adalah ketika kami sama-sama menjahit barang konveksi. waktu itu kami sekolah di pesantren.

Bulan Ramadhan kami  libur sekolah, kesempatan itu kami manfaatkan untuk mencari tambahan uang di keluarga kami, paling tidak untuk kebutuhan lebaran kami berdua orang tua tidak perlu susah lagi memikirkannya, yah setidaknya mulai dari baju lebaran, kue lebaran sampai uang jajan lebaran kami , orang tua sudah tidak sibuk lagi memikirkannya, makanya setiap ada libur, kami pergunakan untuk membantu orang tua bekerja dan mencari tambahan pemasukan, salah satunya dengan menjahit itu.

Kami menjahit di rumah bibi, yang berada di depan rumah kami. yang paling terkenang dengan kakakku ketika itu adalah setiap hari Selasa atau Jumat, dimana barang jahitan konveksi harus siap karena mau dijual ke pasar pada hari Rabu dan Sabtunya.

Jika kerjaan masih banyak pada sore senin dan kamis. aku selalu minta kakakku untuk shalat tarwih di rumah saja, karena kalau shalat di mushala bisa pulangnya jam 23.00 sementara waktu udah mepet untuk menyelesaikan pekerjaan menjahit itu. Tetapi setiap aku meminta, setiap itu pula kakakku selalu pergi terus shalat ke mushalla, termasuk jika aku minta shalat subuh pada hari Selasa dan Jumat itu dikerjakan di rumah saja karena jika pergi ke mushalla pulangnya sudah jam 06.30. karena dia dengar kuliah subuh dulu dan lanjut denan tadarus.

Aku selalu ingat dan terkenang, setiap aku meminta dia untuk shalat di rumah saja, kakakku selalu menjawab iya sambil tersenyum, tetapi selalu saja dia tetap shalat ke mushala, walaupun terkadang aku kesal juga, karena sering ngak tidur jika hari sudah Selasa atau Jumat untuk mengejarkan agar barang konveksi itu selesai.

Kakakku itu selalu lebih mengutamakan ibadahnya dari pekerjaan lain. itulah kelebihan utama dari dia, dia betul-betul bisa menjadi anak yang shalehah. kalau mengerjakan Shalat lama sekali, belum lagi ibadah sunah lainnya. jika dibandingkan denganku siang malam perbedaannya.

Ternyata kakakku memang tepat dia lebih mengutamakan akhirat, waktunya lebih banyak untuk ibadah, dibandingkan dengan mengejar kesenangan dunia, karena dunia akan ditinggalkannya. ketika dia meninggal tampak sekali terpancar dari wajahnya yang bersinar dan sambil tersenyum. 

Kenangan itu selalu teringat bagiku, apalagi disaat bulan Ramadhan ini. kakakku memberikan banyak pelajaran bagiku terutama tentang menyikapi hidup.semoga tenang dialam sana kakakku, insyaallah jannah Allah menantimu, mudagan Allah mempertemukan kita bersama lagi nanti di jannah Allah

Semoga.....

Aamiin.... Aamiin ..... ya allah....