Kenangan Ramadhan waktu kecil Tantangan gurusiana hari ke 85, Sabtu 25 April 2020
Disaat Ramadhan ini, tiba-tiba ingatanku melayang pada masa kecilku pada bulan Ramadhan. yah ketika bulan Ramadhan tiba, itu merupakan bulan aku bisa kerja mencari uang membantu orang tuaku. waktu itu aku sudah sekolah Dasar. nah sorenya aku pergi jualan keliling di kampungku. Aku jual makanan untuk orang berbuka puasa. Aku berjualan dengan seorang teman yang juga berusaha membantu orang tuanya mencari uang.
Sekitar jam 14.00 aku dan temanku sudah sampai ke tempat orang yang membuat makanan untuk kami jual. setelah selesai dia mempersiapkannya kami mulai berangkat untuk jualan keliling kampung, kalau istilah kampungku bajojo namanya. Aku masih ingat waktu itu aku jualan makanan dengan harga Rp 25 satu buah, sementara orang yang membuat makanan itu meletakkan harganya kepada kami Rp 20 satu buah. berarti dapat untung Rp 5 satu buah makanan. terkadang aku bawa makanan itu sebanyak 50 buah. sehingga kalau habis aku dapat untung Rp. 250. waktu itu uang sebesar itu sudah banyak sekali. kalau untuk ukuran sekarang hanya dapat 1 buah permen segitu.
Ada suatu kejadian yang mengesankan waktu itu, aku bawa dagangan ku pada hari itu bernama lapek bugih, sebuah makanan yang dibungkus daun dari tepung ketan, daunnya itu ada sisa santannya, karena direbus dengan santan.ketika tiba di sebuah jembatan tak sengaja kakiku tersandung batu, aku terjatuh, daganganku pun berserakan, waktu itu jalannya masih tanah berpasir, lututku terluka, bukan rasa sakit itu yang kupikirkan, tetapi lapek bugih itu berserakan di atas pasir. Dapat dibayangkan bagaimana pasir-pasir nempel ke bungkus makanan yang basah itu.
Aku menangis ketakutan, aku takut orang ngak mau lagi membeli karena kotor, lalu aku kena marah dan harus menggantinya, dengan apa kuganti, ya allah... ditambah lagi temanku hanya berlepas diri, dia tidak mau tau akibatnya, soalnya aku yang menjatuhkan.perlahan kuambil makanan itu, lalu kubersihkan satu persatu, kubuang pasir yang menempel. lalu kulanjutkan kembali untuk berjual. Alhamdulillah ternyata orang masih mau membelinya dan daganganku habis hari itu. Aku tidak tahu bagaimana ketika orang memakan lapek bugih itu ketika berbuka dan masih menemukan ada pasir yang tertinggal? aku ngak tahu, karena esoknya pun ngak ada pula orang menanyakan itu.
Kemudian ada satu lagi yang tak pernah aku lupakan ketika berjualan keliling dengan temanku itu. temanku itu sering ngak puasa. jadi jika kami berhenti karena capek dan tempatnya pun sunyi, dia akan memakan dagangan kami itu agak satu buah, lapar katanya tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Pada malamnya aku juga jualan buah-buahan di mushalla tempat kami shalat tarwih, setelah aku berbuka dan shalat magrib aku langsung berangkat ke musahalla sambil bawa barang daganganku, seperti salak, jeruk atau buahan lain. Waktu itu cukup banyak juga yang dagang, ada yang jual lilin, kembangapi atau makanan. setelah orang mau shalat aku juga masuk untuk shalat. terkadang ada juga aku ngak shalat jika daganganku masih banyak.
Ingat itu semua, aku bersyukur dengan rizki yang diberikan Allah sekarang, alhamdulillah anak-anakku tidak merasakan bagaimana sulitnya cari uang di usia yang masih kecil, karena ingin membatu orang tua. dan jika sekarang orang banyak yang sulit hidup dan sulit untuk yang akan dimakan, karena terdampak pendemi covid 19 ini. dulu waktu aku masih kecil aku telah merasakan bagaimana sulitnya mencari untuk yang akan dimakan.
Alhamdulillah .....
syukurku padamu ya Allah atas rezki yang Engkau berikan kepada kami. Dan anak-anakku tidak merasakan apa yang kurasakan dulu. Semoga pendemi ini segera berlalu, sehingga perekonomian di negara ini bisa kembali lagi dan orang bisa berusaha kembali seperti biasa. aamiin......
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar