Ini merupakan Ramadhan pertama , setelah ibuku meninggal dunia akhir Januari yang lalu. Terasa sekali bedanya dengan tahun-tahun yang lalu. Apalagi ketika sahur, biasanya ibu yang selalu membangunkan aku agar tidak tertidur.  Tetapi sekarang berganti dengan alarm yang membangunkan aku agar tidak tertidur. Suasana ini  ditambah dengan suasana pendemi. dimana ngak ada terdengar suara orang tadarus sampai pagi dan suara yang membangunkan sahur dari mushalla dan mesjid, juga orang dikampung yang keliling pakai motor sambil menyerukan sahur..... sahur.... tapi itu semua sudah tiada.

Begitu juga ketika berbuka, tak ada lagi ibu yang duduk dikursi memakan dengan lahap jika aku memasak kesukaan beliau. dan ibu tak mau itu berlebih dan terbuang, mubazir kata beliau. jadi jika masih ada makanan setelah selesai tarawiah, beliau menghabiskannya dan menyuruh kami untuk menghabiskannya nanti mubazir, nanti terbuang kata beliau. sehingga dulu jarang sekali makanan sisa .

sekarang ngak ada lagi yang mengingatkan aku jika ada makanan berlebih. dan sejuta kenangan yang ngak bisa aku lupakan. apalgi jika kubaca artikel tentang keredaan orang tua, dan letak kunci surga itu ibu. adakah ibuku reda terhadapku dan memamafkanku? begitu juga dengan bapakku. walaupun aku ada minta maaf kepada mereka sebelum meninggal.

Keadaan ini semakin terasa dengan pengaruh dan dampak pedemi covid 19 ini. karena tidak ada shalat tarawiah. tadarusan sampai pagi. tidak ada orang rame lalu dijalan mau pergi tarawiah. tiada lagi subuh banyak orang rame dari shalat subuh. lengkap sudah semuanya...