BAGAIKAN SIKLUS HIDUP DAN RANTAI MAKANAN YANG TAK TERPUTUS.
Permasalahan ekonomi keluarga membuatnya ikut merasakan himpitan hidup pada masa SMA. Alhasil tak jarang dia menghabiskan waktunya di sekolah, pergi pagi dan selalu pulang sore. Dia tak ingin larut pada permasalahnnya di rumah. Tak ada yang bisa dilakukannya selain senantiasa berdo’a di dalam hati sanubari yang paling dalam dan disetiap keheningan agar terlepas dari permasalahan yang ada.
Teringat pada sebuah pepatah, jika kau berkumpul dengan orang baik maka kau akan jadi baik pula. Lingkungan baik yang dia kenal saat itu adalah sekolah. Maka selain berdo’a saat itu satu-satunya cara melepas kepenatan dan menghindari efek permasalahan keluarga adalah berada di sekolah. Disekolahlah tempat dia melupakan keluh kesah, mengekor disetiap kegiatan kesiswaan, menghabiskan waktu bersama para guru. Saat itulah dia mengenal kiprah seorang guru. Guru yang selalu membersamai siswanya disetiap kegiatan yang membangun karakter, tidak hanya di kelas.
Tranformasi ilmu secara formal didapatkannya dalam ruang kelas selebihnya dia mengikuti kegiatan ekstra di luar jam pelajaran untuk membangun karakter.
Belajar bersama sang guru dalam tatap muka di kelas membekas hingga sekarang, sedikit yang dipelajari tetapi teringat hingga sekarang. Selebihnya pembelajaran dilanjut dalam ruang yang lebih besar, yaitu di dalam masjid sekolah yang cukup besar kala itu.
Kegiatan pembinaan hampir setiap hari dilaksanakan selalu diikutinya. Mengawasi kegiatan pembiasaan rutin sholat dhuha dan sholat dhuhur dan ashar berjama’ah menjadi agenda rutin. Sehingga terjalin kedekatan emosional antara guru dan siswanya. Gurunyalah yang selalu menasehatinya untuk bersabar, teguh bertahan dalam kebaikan, bahkan kerap kali membantunya dalam kebutuhan hidup sehari-hari secara materil.
Hingga kini masih terbayang sosok guru yang menginspirasinya, sosoknya yang tegas dibalik usia senjanya yang nampak renta. Alhasil menjadi guru adalah impian sepanjang hidupnya karena senang dan terinspirasi dari guru-guru terdahulu yang mengajarnya. Salah satu guru yang menginspirasinya bernama Bu Gusnidar.
Kasih sayang Bu Gusnidar sangat dirasakannya, menyelamatkannya dari kondisi yang tak menentu hingga lulus SMA. Kini diapun menjadi seorang guru walaupun hanya guru di tingkat dasar.
Dua tahun lalu tersiar kabar wafatnya Bu Gusnidar, walau tak sempat ta’ziah namun do’anya mengiringi kepergiannya. Dia merasa bersyukur bertemu dengan Bu Gusnidar yang mengarahkannya untuk tetap menjadi baik. Segala sesuatu yang pernah dia rasakan dari sang guru adalah catatan amal baik yang InsyaAllah menjadi do’a yang tak pernah terputus dan mampu menariknya hingga ke syurga.
Kini tibalah saat baginya untuk meneruskan jejak sang guru. Dia mencoba tak hanya mentransformasi ilmu tapi juga membangun karakter. Harapannya tentu ingin menjadi seperti sang guru yang mampu membawa peserta didiknya ke dalam proses belajar meningkatkan kecakapan hidup untuk bertahan dalam kehidupan nyata.
Dan ternyata salam perjalanan mengajarnya, diapun menemui peserta didik yang mempunyai permasalahan hampir sama seperti dia dahulu. Saat itulah dia terkenang gurunya yang telah membantunya, terasa sesak di dalam dadanya akhirnya rasa harunya membuatnya menitikkan air mata.
Jika dulu Ibu tak membantu saya hingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini, mungkin saya tak berada disini untuk membantu peserta didik saya sekarang. Biarlah ini terus menjadi kisah kasih yang terus berlanjut entah sampai kapan. Bagaikan siklus hidup dan rantai makanan yang tak terputus. “Terimakasih Bu Guru”, lirihnya dalam hati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Masih belajar bunda, belum sekerren tulisan bunda