Rasa syukur karena murid-muridnya mampu merefleksi insiden pagi hari itu, sempat membuat hati sang guru kembali galau. Apakah hasil refleksi ini akan bertahan sedikit lama atau berlalu dalam beberapa jam saja.

Salah satu pembelajaran yang sang guru dapat pada kegiatan guru belajar bahwa, pembelajaran itu harus berkesinambungan, refleksi terus jika memang terjadi hal-hal yang belum sesuai harapan.

Hari berikutnya pembelajaran dilaksanakan secara daring. Untuk mengingatkan hasil belajar yang ditulis murid-muridnya, sang guru meminta untuk mengucap ulang hasil belajarnya melalui voice note sebagai absen belajar daring hari itu.

Mengapa hasil belajar ini harus diulang-ulang? Tujuannya agar belajar itu konsisten, berkesinambungan, hingga mecapai hasil yang maksimal. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kau akan banyak belajar jika kau menuliskannya, membacanya, lalu mempraktikkannya, sisanya tinggal mengawasi saja dan saling menguatkan.

Hari ini tujuh puluh persen mengucap ulang hasil belajarnya di grup WA belajar. Jadi semua siswa mendengar hasil refleksi belajar semua siswa dan didengar pula oleh para orangtua murid.

Hari berikutnya guru meminta para orangtua murid untuk mengintip kegiatan di rumah mereka masing-masing. Apakah mereka melakukan apa yang mereka tulis dan mereka ucapkan?. Melalui WA pribadi para orangtua murid menyampaikan kesan dan pesan, bahwa anak-anak mereka melakukan sedikit perubahan terhadap sikap pedulinya terhadap orangtua di rumah. "Alhamdulillah, sedikit juga sangat berarti", desah hati sang guru.

Selang hari Minggu. Seninnya kembali luring. Sungguh diluar dugaan sang guru. Hari itu murid-murid menunjukkan sikap yang sangat baik. Kelas yang bersih. Sikap yang tertib dan banyak komentar yang terlontar dari mulut mereka tentang aktivitas mereka ketika melakukan praktik belajarnya di rumah.

Alhamdulillah sang guru pun merasa senang. Hal terakhir yang harus selalu dilakukan adalah mengingatkan terus tanpa lelah tentang belajarku hari ini.