Alhamdulillah, shaum pertama cuaca sangat bersahabat. Pagi yang cerah menambah semangat beraktivitas dan siang menjelang sore diberi hujan sehingga suasana terasa sejuk.

Hari ini shaum Teteh dan Aa terbilang lancar karena tak ada drama seperti tahun sebelumnya. Itu semua membuat saya tambah bersyukur memiliki anak-anak yang baik.

Shaum kami pada Ramadhan pertama tak kami awali dengan mengikuti tradisi munggahan seperti biasanya, yaitu sibuk dengan memasak menu hidangan yang boleh dibilang istimewa bagi kebanyakan orang. Ada yang sibuk memasak semur daging atau opor ayam dengan segala pernak-perniknya.

Tradisi ini biasa dilakukan dalam rangka menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita. Mempersiapkan menu terbaik agar selera makan tetap terjaga saat sahur dan tidak repot saat berbuka, bahkan ini dilakukan untuk saling berkunjung terutama ke orangtua dengan membawa hantaran yang berisi masakan terbaik untuk bersilahturahmi sebagai wujud rasa sayang dan hormat.

Berbeda dengan kami di sini, saya khususnya. Tidak mempersiapkan hal istimewa dengan memasak bahan dasar daging, karena selera anak-anak yang tidak terlalu suka dengan daging dan bosan dengan menu ayam. Kamipun tak bertradisi mengirim hantaran makanan karena kami berada di rantau orang.

Menu kami hanya sayur bening oyong, pepes tahu, telur balado,tempe crispy, kerupuk dan sambal. Alhamdulillah ini rezeki dan masih menjadi menu favorit keluarga. Walaupun sederhana yang penting tetap bisa melaksanakan ibadah shaum dengan baik.

Semoga kita semuanya senantiasa sehat, mendapat berkah, rahmat, dan ridho Allah SWT di bulan penuh ampunan ini.