Iman adalah Penawar Kecemasan Masa Depan, Penyesalan Masa Lalu, dan Lelah Masa Kini
Mengutip dari ceramah kondang Aa. Gym, membuat hati ini menjadi tenang. Memang hati ini perlu sekali siraman kolbu penyejuk hati. Setiap hari berurusan dengan urusan dunia yang melelahkan, membuat hati ini terasa capek dan lkeras hati. Maka tidak ada salahnya kita harus luangkan waktu untuk bisa memberi nutrisi hati. Selain nutrisi fisik , maka perlu sekali hati ini juga tetap sehat dan bahagia.
Kali ini beliau memberi nasehat terkait kebahagiaan hidup yang di bagi menjadi 3 tempat. Yaitu kebahagiaan di dunia, di alam barzah dan di akherat. Untuk mencapai kebahagiaan di 3 tempat syaratnya tidak lain dan tidak bukan kuncinya adalah iman.
Iman menjadi pondasi yang kokoh dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Tanpa iman, manusia akan mudah terombang-ambing oleh perasaan cemas, sedih, dan lelah yang kerap melanda di masa depan, masa lalu, maupun masa kini.
Coba perhatikan, ketika kita dilanda kecemasan yang berlebihan terhadap masa depan yang belum terjadi, itu bisa jadi pertanda kurangnya iman. Kita lupa bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak. Dialah yang menentukan segala takdir, termasuk masa depan kita. Alih-alih larut dalam kecemasan, seharusnya kita memperkuat iman dengan keyakinan tersebut.
Lantas, bagaimana cara menghadapi masa depan yang baik? Para kiai mengingatkan kita akan pentingnya meluruskan niat, mengerahkan ikhtiar yang maksimal, memanjatkan doa yang optimal, dan kemudian bertawakal kepada Allah SWT. Niat yang baik menjadi pendorong awal dalam setiap langkah. Ikhtiar yang maksimal menunjukkan kesungguhan kita dalam berusaha. Doa yang optimal menjadi wujud ketergantungan kita kepada Sang Pencipta. Dan akhirnya, tawakal kepada Allah SWT menjadi sikap pasrah yang penuh keyakinan bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik menurut kehendak-Nya.
Perasaan gundah juga kerap menghantui kita ketika mengenang masa lalu. Peristiwa yang kurang menyenangkan, penyesalan atas keputusan yang salah, atau musibah yang pernah menimpa, semua itu terkadang membuat hati kita pilu. Namun, perlu diingat bahwa segala kejadian di masa lalu, baik itu nikmat maupun musibah, adalah takdir Allah SWT. Dia Maha Bijaksana dalam mengatur kehidupan para hamba-Nya. Ujian dan cobaan yang diberikan bukanlah untuk menjatuhkan kita, melainkan untuk menguatkan iman dan meningkatkan derajat ketakwaan kita.
Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk menerima takdir Allah SWT dengan lapang dada. Jangan terlalu larut dalam kesedihan ketika menghadapi musibah. Sebaliknya, jadikan itu sebagai momentum untuk intropeksi diri dan memperbaiki diri.
Sikap yang tak kalah pentingnya adalah mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT berikan, seraya bersikap wajar ketika menghadapi ujian. Jangan sampai nikmat yang diberikan membuat kita lupa diri, dan jangan pula ujian yang datang membuat kita kufur (mengingkari nikmat Allah SWT).
Selain masa depan dan masa lalu, kehidupan di masa kini pun terkadang terasa melelahkan. Ada saja hal-hal yang membuat kita merasa letih, jenuh, dan seolah-olah hidup ini penuh beban. Para ulama mengingatkan kita bahwa salah satu penyebabnya adalah karena kita tidak ikhlas dalam menjalani hidup. Kita terlalu sibuk mencari validasi dari orang lain, ingin dipuji, ingin dihargai, dan ingin diakui. Akibatnya, hidup terasa hampa dan melelahkan.
Kunci kebahagiaan di masa kini adalah dengan hidup ikhlas. Ikhlas berarti menerima dengan lapang dada segala ketentuan Allah SWT, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Ikhlas juga berarti fokus beribadah kepada Allah SWT, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan dari manusia.
Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain. Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, dengan ujian dan nikmat yang berbeda pula. Fokuslah pada diri sendiri, perbanyak bersyukur atas apa yang dimiliki, dan nikmati hidup dengan penuh rasa syukur.
Bisa disimpulkan pentingnya iman dalam menjalani kehidupan. Dengan iman yang kuat, kita akan mampu menghadapi masa depan dengan tenang, menerima masa lalu dengan ikhlas, dan menjalani masa kini dengan penuh semangat.
Marilah kita perkuat iman dengan berbagai amalan. Perbanyak membaca Al-Qur'an dan tadabbur maknanya, laksanakan sholat dengan khusyuk dan istiqomah, carilah ilmu agama di majelis-majelis taklim, dan perbanyak bergaul dengan orang-orang sholeh dan salihah. Semoga dengan demikian, kita termasuk hamba-hamba Allah SWT yang senantiasa hidup dalam ketenangan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap