Menjenguk Saudara Sakit
Tanpa ada rencana, saat kita berkumpul bersama dengan beberapa saudara, terbesit salah satu kakak saya untuk besok menengok ibunda adik sepupu yang lagi sakit parah dan menua. kitapun terkejut karena kita harus menuju ke kota brebes. Jarak tempuh yang cukup lumayan dari Jambu. Dengan pertimbangan kondisi ibundanya yang sudah cukup memprihatinkan, dan khawatir tidak punya kesempatan untuk menengok, maka dengan bulat kita sepakati siap untuk besok menjenguk ke Brebes. Ditambah suami siap mengantar, tambah semangatlah kita besok akan pergi.
Tujuan kita hanya sederhana, karena di dalam anjuran Islam, menjenguk orang sakit adalah sebuah ibadah yang mulia. Selain mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat yang sedang dirasakan, juga menjalin silahturahmi. Semua bersemangat dengan rencana besok akan ke Brebes. Dengan bekal secukupnya, dan jajanan untuk menemani diperjalanan, kitapun kompak sepakat bedok berangkat pukul 07.00 wib.
Hari Senin pagi, kitapun bersiap-siap untuk berangkat. Hari Senin kebetulan adalah hari cuti bersama hari imlek, sehingga kita libur. Kita berangkat pagi dengan jalur jalan tol untuk menghindari kemacetan. Sesuai kesepakatan jam 07.00 wib, saudara sudah siap dan berkumpul di rumah prabon. Mereka siap dengan semua bekal untuk menemani dijalan, agar perjalanan lebih menyenangkan. Ada yang membawa roti, kripik, permen dan juga buah-buahan.
Dengan mengucap Bismillah, kita star dari rumah prabon, satu mobil yang berisi 6 orang. Untuk perjalanan yang cukup jauh yaitu kurang lebih 4 s.d 5 jam perjalanan, relatif nyaman dan longgar. Sesuai rencana kita lewat jalan tol, langsung menuju ke Brebes. Kita sangat bersyukur dengan adanaya jalur tol, mrembuat perjalanan sangat mempersingkat waktu. Biasanya perjalan melalui jalur biasa akan membutuhkan waktu 6 s.d 7 jam perjalanan. Dengan adanya jalur tol ini banyak para pengguna jalan yang terbantu untuk mempersingkat waktu, serta perjalanan yang jauh lebih nyaman.
Walaupun sedikit terkejut, ternyata jalur tol ke Brebes dikenai biaya perjalanan bolak balik sebesar kurang lebih Rp. 400.000,00. Jumlah yang memang sepandan dengan kenyamanan dan juga durasi waktu yang jadi lebih singkat. Biaya tol ini melebihi biaya beli bahan bakar mobil. Sedikit tertawa juga, karena kenyaman ternyata membutuhkan biaya yang cukup fantastis.
Selama perjalanan di tol, kita hanya berhenti satu kali di restarea, hanya sekedar ke toilet maupun beli jajanan cemilan. Dan kita tertarik tulisan batagor yang sungguh sangat menggiurkan. Langsung saja kita menuju kios itu untuk membeli dan sambil meregangkan badan sejenak. Batagor hangat dan enak rasanya ini, membuat badan sedikit lebih rileks. Tak lupa kitapun berfoto-foto untuk kenang-kenangan. Setelah semua sudah selesai, kitapun melanjutkan perjalanan. Dengan mendengarkan musik tenpo dulu, sesuai dengan usia kita yang masih suka dengan lagu-lagu kenangan. Sambil melihat kanan kiri yang masih dipenuhi sawah dan perkebunan luas menghijau. Sungguh serasa nikmat hidup ini nikmat mana lagi yang Kau dustakan.
Sekitar pukul 10.00 wib, Alhamdulillah kita sampai di rumah ibunda adik di Brebes. Kedatangan kitapun disambut dengan hangat, dan penuh keharuan. Karena memang sudah cukup lama kita jarang sekali berjumpa. Kecuali jika ada momen tertentu saja. Setelah beberapa menit kita menanyakan kondisi ibundanya, kitapun dipersilahkan untuk memasuki kamar dimana beliau terbaring. Sungguh suasana yang sangat mengharukan, karena ternyata ibu sudah sangat kurus dan terkulai lemas tanpa daya. Beliau hanya tinggal tulang yang berbalutkan kulit, dan sungguh sangat menyedihkan. Kitapun tanpa terasa semua meneteskan air mata, melihat kondisinya. Ibunda sudah tidak bisa berkomunikasi tapi masih bisa menatap dan mengedipkan mata. Beliau terlihat sangat terharu tergambar dari tatapan mata beliau.
Kita mengusap tangan dan juga menyampaikan salam kepada beliau. Beliau hanya menatap tanpa bisa bersuara, menengok kanan dan kiri dengan lemah, tangan beliau yang terus meneruh mengusap dadanya. Sungguh membuat kita sangat miris dan terus lisan ini memanjatkan doa. Semoga ibunda diberi jalan terbaik, jikalau bisa sembuh, maka sembuhkanlah ya Alloh, dan jika yang terbaik engkau panggil, maka kita mengikhlaskan. Sungguh kita tak tega melihat keadaannya. Bergantian kita mengusap-usap lembut dahi dan pipinya seranya terus lisan ini berdzikir kepada Alloh, semoga diberikan yang terbaik.
Selain beliau sudah sepuh, beliau juga kena penyakit gula, yang sudah cukup lama. Sehingga ada bagian tubuhnya yang digerogoti, yaitu kaki dan punggungnya. Sehingga keadaannya sangat memprihatinkan. Penyakit gula, identik jika sudah ada yang terluka, maka sulit sembuhnya dan semakin hari akan semakin melebar lukanya. Melihat ini kitapun tenggelam dengan renungannya masing-masing, seandainya kita nanti tua, semoga Alloh mudahkan, dan dijauhkan dari sakit yang manahun. Dan jadikan dihari tua kita nanti tidak merepotkan anak-anak kita nanti.
Hikmah menengok orang sakit, sungguh sangat membekas pada kolbu kita. Bahwa kita tidak selamanya akan sehat, dan juga tidak akan selamanya akan kuat dan muda terus. Namun akan ada saatnya kita akan menua dan jatuh sakit. Maka manfaatkan masa muda dan sehat kita untuk bisa berbuat baik, dan beribadah dengan sungguh-sungguh kepada Alloh Ta'ala.
Setelah cukup lama kita bercengkrama, dan juga di persilhakan untuk makan siang. Walaupun sungguh kita juga sangat tidak enak karena jadi merepotkan, mereka jadi menyiapkan makan siang kita. Tapi mereka juga sangat bersyukur telah memberikan doa kepada ibundanya. Dan silahturahmi ini membuat mereka semakin kuat untuk terus menjaga dan berbakti sama ibundanya. Kitapun mohon pamit, mengingat perjalanan yang cukup jauh.
Tidak hanya itu, merekapun membawakan oleh-oleh khas Brebes yaitu telur asin dan krupuk rambak. MasyaAlloh, keberkahan yang tak terkira,semoga keluarga diberi kekuatan, keihlasan dan ketabahan serta kesabaran dalam merawat ibundanya.
Alhamdulillah kita sampai dirumah kembali dengan selamat pukul 16.30 wib. Dengan perasaan lega kita masih bisa diberi kesempatan untuk menengok ibundanya. Walupun setelah 1 minggu kita menengok, beliau ibunda dipanggil oleh yang maha Kuasa, semoga beliau husnul kotimah dan diterima semua amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkannya diberi kesabaran dan ketabahan, Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin....mksh bunda komen nya...
Alhamdulillah, setuju bunda, menjenguk yang sedang sakit, akan menambah rasa syukur kita akan berharganya nikmat sehat. salam sehat untuk kita semua.