PENILIK POWERFULL
Penilik adalah salah satu dari sekian banyak profesi dibawah naungan dinas pendidikan. Tugas pokok penilik adalah mengendalikan mutu dan dampak program Pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal itu sendiri diantaranya yaitu Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), Pendidikan Kesetaraan dan keaksaraan serta Khursus. Jumlah penilik disetiap kabupaten/kota sangat bervariasi. Khusus di Kabupaten Semarang, jumlah penilik di tahun 2022 ini ada 22 orang. Jumlah ini sangat jauh dari standar cukup. Karena ideal jumlah penilik minimal di setiap kecamatan adalah 3 penilik yaitu penilik PAUD, Penilik Kesetaraan, keaksaraan dan penilik Khursus.
Dengan jumlah penilik yang sedikit, memacu untuk penilik bisa bekerja keras dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Sehingga sangat penting penilik mampu memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam mewujudkan mutu pendidikan Non Formal khususnya menjadi pendidikan yang tidak diragukan serta tidak dipandang sebelah mata. Tugas inilah yang memotivasi saya sebagai penilik untuk bisa mewujudkannya.
Saya menjadi penilik dari tahun 2010 sampai dengan sekarang. Waktu yang cukup lama untuk sebuah profesi yang tak berganti. Mungkin pada awalnya penilik adalah bukan cita-cita saya dari awal sekolah. Karena profesi ini juga masih asing ditelinga banyak orang di lingkungan dinas pendidikan, terlebih dari dinas lainnya serta masyarakat umum. Masih banyak orang yang belum mengetahui profesi ini.
Semenjak saya mengenal profesi penilik dan menjadi seorang penilik, maka didalam hati berucap untuk bisa mencintai dan mendalami tugasnya sepenuh hati. Apapun profesimu selama bisa bermanfaat untuk banyak orang, insyaalloh tidak ada yang sia-sia. Niat saya semua yang diusahakan, diupayakan dan dilakukan hanya semata untuk beribadah kepada Alloh SWT.
Syukuri apa yang kamu terima, yang menjadi ketetapan Alloh SWT, insyaalloh disitu kamu akan mendapatkan keberkahan. Lakukan perbuatan dengan ikhlas, karena dengan keihlasan disitu kamu akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Kata-kata itulah yang menjadikan saya selalu bersemangat untuk melakukan yang terbaik sesuai kemampuan. Salah satunya menggeluti profesi penilik ini menjadi ladang amal untuk kehidupan didunia dan akherat.
Penempatan pertama saya menjadi penilik adalah di Kecamatan Bandungan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2022. Waktu yang cukup lama untuk berkarya dan mengabdikan diri ditempat tersebut. Sudah tak terhitung kenangan dan pengalaman yang terlukis bersama dengan pendidik dan para pemerhati pendidikan Non Formal di Kecamatan Bandungan. Di pertengahan tahun 2022 tepatnya bulan Juli saya mendapat Surat Keputusan Mutasi ditempatkan di Kecamatan Sumowono.
Wilayah baru yang perlu diselami karakteristiknya, baik lingkungan mapun pendidiknya, memaksa saya untuk kembali belajar dari awal. Lain halnya di Kecamatan Bandungan, saya sudah beradaptasi dengan suasana, kebiasaan dan stile para pendidiknya. Sehingga saya dapat melaksanakan tugas dengan koordinasi yang mudah dan sudah terarah. Walaupun tentu ada beberapa tantangan serta hambatan yang muncul sebagai imbas dari sebuah pekerjaan.
Di tempat yang baru ini, memaksa saya untuk berusaha lebih keras dengan kondisi dan karakteristik yang cukup berbeda dengan kondisi kecamatan sebelumnnya. Saya punya harapan pendidikan Non Formal di kecamatan Sumowono akan semakin berkembang dan dirasakan oleh setiap masyarakat keberadaannya. Terkhusus untuk di Satuan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saya mempunyai cita-cita lembagaya semua terakreditasi dan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum yang belum lama diluncurkan oleh Kemendikbudristek, menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu K13, memaksa para komponen pendidikan harus bekerja keras dan bergotong royong agar siyap dengan perubahan paradigma baru dengan melakukan transformasi. Termasuk didalamnya penilik, wajib tahu dan berusaha agar lembaga-lembaga dibawah binaannya mampu dan siyap untuk menerapkan kurikulum merdeka.
Kerja keras untuk mewujudkan itu, penilik mau tidak mau harus banyak belajar, baik secara mandiri maupun mengikuti kegiatan yang menunjang peningkatan kompetensinnya. Diantaranya, yaitu dengan mengajukan agar memiliki akun belajar id, sebagai salah satu pintu gerbang agar dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar yang sering disingkat PMM, penting hukumnya untuk setiap pelaku pendidikan, paham dan bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Dengan memiliki akun belajar id ini, maka saya memiliki kesempatan untuk berselancar mempelajari apa itu kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini dharapkan dapat membantu para pendidik dan juga pegelola serta kepala sekolah agar dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih sederhana namun mengedepankan pembelajaran terhadap anak didik.
Struktur kurikulum merdeka hanya 2 yaitu kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila. Salah satu tujuan kurikulum merdeka ini selain untuk meningkatkan kognitif, sikap dan ketrampilan juga untuk menumbuhkan karakteristik pelajar pancasila. Melalui kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila sebagai kegiatan lintas keilmuan untuk melahirkan anak didik yang berkarakter profil pelajar pancasila.
Dalam upaya untuk membenahi dan mengiplementasikan kurikulum merdeka ini, saya menerapkan strategi KASIHI. Strategi KASIHI yang merupakan akronim dari Identifikasi, Refleksi dan Benahi dalam upaya meningkatkan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada anak. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada anak melaui kegiatan pembelajaran yang diferensiasi, menuntut guru untuk bisa memahami karakteristik anak didik.
Mendampingi dan melakukan pembimbingan kepada pendidik untuk mampu melaksanakan perannya sebagai pendidik yang berpusat pada peserta didik, adalah bukan hal yang mudah. Penilik juga harus melakukan identifikasi sebelum melaksanakan pembimbingan terhadap pendidiknya, dengan mendata latar belakang pendidikannya, masa kerja menjadi pendidik serta karakteristik pendidik.
Hal ini menjadi dasar penilik dalam melakukan analisis selanjutnya. Dari analisis yang didapat maka penilik melakukan pembimbingan dengan memperhatikan tingkat kualifikasinya, pemahamnnya dan juga bakat serta minatnya. Dengan cara itu pendidik akan merasa belajar dengan tidak terpaksa dan termotivasi secara mandiri karena pembimbingan yang diberikan disesuaikan dengan karakteristik para pendidiknya. Proses ini memang sedik banyak menyita waktu penilik, karena penilik akan mengelompokkan pendidik sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Ditempat dan lokasi yang kondusif pendidik mendapat pembimbingan dari penilik, sesuai dengan tahap pemahaman dan kemampuan berfikir setiap pendidik.
Setelah menganalisis, penilik mengajak para pendidik untuk melakukan refleksi sebagai tindak lanjut dari kegiatan eksplorasi konsep dari PMM maupun informasi yang diterima dari berbagai narasumber berkaitan dengan kurikulum merdeka. Refleksi ini dilakukan mulai dari satuan pendidikan yaitu kegiatan refleksi di komite pembelajaran. Kegiatan refleksi tingakat paling kecil ini membahas tentang bagaimana implementasi kurmer ini bisa terlaksana dengan baik disesuaikan dengan karakteristik satuan lembaga masing-masing. Didampingi oleh penilik, sebagai fasilitator dan memberi masukan maupun umpan balik yang relevan.
Refleksi selanjutnya dilaksanakan dengan cakupan yang lebih kuas yaitu di kegiatan gugus PAUD. Diwadah ini, pendidik dan pengelola dapat menyampaikan praktik baik yang terlaksana di satuan lembaga dan ditularkan kepada lembaga yang lainnya. Dan juga menyampaikan tantangan serta hambatan yang dihadapi oleh lembaga saat mengimplementasikan kurikulum merdeka. Di wadah ini satuan lembaga dapat salaing berbagi dan memberi alternatif solusi yang bisa diterapkan.
Kegiatan refleksi ini tidak untuk memberi hukuman ataupun menyalahkan antara satu dengan yang lainnya, namun lebih pada memberi apresiasi kepada lembaga dan juga pendidik yang telah berusaha melaksanakan kurikulum merdeka. Lembaga yang lain boleh mengadaptasi serta memodifikasi sesuai dengan karakteristik satuan lembaganya. Refleksi juga bisa berlanjut ke tingkat yang lebih luas lagi yaitu di kegiatan himpaudi, IGTKI maupun PKG. Mereka merfleksikan secara jujur sesuai dengan kenyataan dilapangan tanpa ditambah-tambahin maupun di kurangi hanya untuk tidak dipermalukan ataupun alasan lainnya.
Dengan kegiatan refleksi yang di dampingi penilik, mereka akan semakin bersemangat dan termotivasi. Selain itu penilik juga melakukan coaching kepada kepala sekolah untuk membantu sebagai mitra berfikir agar pengelola dapat menemukan solusi dan tujuan yang ingin dicapainya. Kegiatan coaching ini bisa dilakukan penilik kurang lebih antara 40 menit sampai dengan 90 menit setiap kali pertemuan. Dengan menggunakan alur TIRTA yaitu coaching dengan Tujuan, Identifikasi, Refleksi dan tanggungjawab dapat membantu Pengelola lebih dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya tanpa disadari sebelumnya.
Setelah melakukan refleksi dilanjutkan dengan melakukan benahi. Pembenahan dilakukan sebagai tanggungjawab dan komitmen yang dibuat untuk berusaha memperbaiki diri dari yang sebelumnya walaupun setingkat lebih maju. Hal ini menjadi progres yang dipantau dan terukur untuk menjadi dasar penilik melakukan pembimbingan selanjutnya.
Alhamdulillah dengan menggunakan strategi KASIHI, penilik mampu meningkatkan kompetensi pendidiknya agar dapat melakukan pembelajaran yang berpusat pada anak, yang menjadi salah satu faktor keberhasilan dari implementasi kurikulum merdeka. Strategi ini sebagai upaya penilik untuk dpat memberikan pendampingan dan pembimbingan yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan yang tepat. Bentuk inovasi yang dibuat agar pembimbingan ini tepat sasaran, mudah diterapkan serta bisa di adaptasi oleh penilik lain dalam melakukan pembimbingan.
Jadilah penilik yang powerfull, yang selalu berusaha dan berinovasi agar dapat melaksanakan tugas pokok yang diembannya berjalan dengan baik dan membawa imbas positif ke lembaga binaannya. Mewujudkan para pendidik dan tenaga kependidikan yang siap untuk melaju menuju paradigma baru dengan melakukan tranformasi pembelajaran. Tetap semangat dan terus belajar ditengah gelombang besar bersama kapal transformasi.
Sumowono, 19 Desember 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar