Sudah menjadi budaya tahunan. Kegiatan tirakatan sebelum hari 17 Agustus. Sampai dinihari, para warga melakukan kegiatan untuk mengisi kemerdekaan dengan berdoa bersama untuk para sesepuh dan pahlawan desa. Kegiatan ini dimeriahkan baik tingkat RT/RW/Desa maupun tingkat Kecamatan. Semua dilakukan warga dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Mereka punya cara sendiri untuk mengisi kegiatan ini. Dari mulai pengadaan panggung, susunan acara, dan juga konsumsinya. Mereka sangat antusias untuk acara seperti ini. Dengan kerja bakti dan gotong royong mempersiapkan panggung yang akan digunakan. Susunan acara yang unik dan menarik namun tetap sakral karena ada doa untuk para leluhur. Semua hikmat mengikuti acaranya.

Yang tidak kalah berkesan adalah dalam mempersiapkan konsumsi. Agar tidak memberatkan tiap warga khususnya dari kalangan ibu-ibu diberi tugas membawa makanan sesuai kesepakatan. Mereka berkumpul dan mendata menu yang akan disajikan. Biar tidak ada menu yang terlewatkan dan berlebihan. Setiap warga per KK semua mendapat jatah untuk membawa menu makan yang sudah di "rembug".

Dengan penuh semangat mereka membawa makanan yang mereka sepakati pada saat malam tirakatan. Dengan undangan acara mulai pukul 20.00 WIB, warga semua berkumpul baik dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Semua berkumpul ditempat yang luas dan meriah. Dengan dekorasi yang sederhana, tidak meredakan semangat mereka.

Acara yang dibuatpun sanngat sederhana. Dengan penuh hikmat acara di bawakan oleh para remaja. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka. Dilanjutkan dengan sambutan oleh tokoh dan pemimpin warga, baik dari pak RT/ Kadus maupun Kepala Desa. Dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk para leluhur yang dipimpin oleh tokoh agama. Tidak sampai disitu warga juga mendengarkan sejarah kemerdekaan Desa tersebut dari tokoh masyarakat yang masih diberi umur panjang ikut tergabung dalam perjuangan kemerdekaan. Semua mendengarkan cerita tersebut dengan penuh keheningan dan kadang diselingi dengan cerita lucu.

Puncak acara yaitu makan bersama untuk semua warga. Dengan menggelar daun yang sudah disiapkan dan tentu sudah bersih. Diatur dengan berhadap-dhadapan antar warga. Mereka makan secara bersama-sama dengan beralaskan daun pisang sebagai alas makannya. Sungguh sangat berkesan dan menyenangkan. Riuh suara warga makan bersama dalam suasana yang penuh kegembiraan. Walaupun dengan menu yang sederhana biar tidak memberatkan, yaitu telur, tahu dan juga "urapan" namun rasanya sangat nikmat. Dilengkapi dengan buah jeruk serta kacang rebus serta snek ringan yang sangat melimpah.

Acara terakhir yaitu pembagian hadiah untuk anak-anak dan juga orang tua yang bisa menjawab kuis. Dengan sederhananya acara tapi mampu mengubah suasana menjadi sangat meriah dan menyenangkan. Semua anak-anak tanpa kecuali mendapat hadiah karena sudah datang di acara tirakatan ini. Terlhat tidak ada warga yang mengantuk. Lagu kemerdekaan yang mengiringi kegiatan ini menambah suasana yang semangat.

Pukul 24.00 WIB lebih sedikit acarapun ditutup dengan membaca doa syukur. Bersyukur sudah diberi rahmat, nikmat dan umur panjang untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berusaha menjadi warga yang baik, besosialisasi dengan masyarakat dan melahirkan anak bangsa yang cerdas, sehat serta bertaqwa. Amminn,,...

Genting, 16 Agusrus 2022