ERMIN SITI NURCHOLIS

Lahir di Semarang 49 tahun yang lalu. Pendidikan sejak TK hingga SMA di tempuh di kota Kendal Jawa Tengah. Alumni S1 program studi PJKR dari IKIP Negeri Semaran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kampus Mengajar

Kampus Mengajar

Anakku ini terbilang luar biasa. Sejak kecil, dia cenderung hiperaktif. Nggak bisa diam, ada saja yang dikerjakannya, bahkan beberapa kali kami sering dipanggil ke sekolah karena ulahnya.

Dia terbilang cerdas dengan IQ 121. Namun karena EQ nya yang belum terkontrol, cenderung semau gue , menjadikan nilai akademisnya biasa biasa saja, bhkn malah terkadang jauh di bawah teman temannya.

Banyak bicara, cenderung ngeyel dan menganggap semua persoalan enteng baginya. Kebiasaan ini berlanjut hingga SMA. Masih saja semau gue .

Akhirnya aku lelah, dan hanya kuberikan statemen saja. Hidupmu adalah pilihanmu. Semua jalan hidupmu tergantung pada keputusan dan perilakumu. Sebagai orang tua hanya bisa mendoakan saja.

Untung saja, dia masih mau mengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya. Basket menjadi kesukaannya. Dari basket inilah dia mendapat kemudahan masuk ke SMA sampai perguruan tinggi.

Setelah berkuliah, sepertinya Hidayah Allah mulai datang. Alhamdulillah...dia mulai mengerti betapa berharganya capaian indeks prestasi (IP). Sudah merasa butuh belajar, merasa butuh berorganisasi, butuh merawat diri (,😀😀 semasa SMA gendut sekali).

Sampailah pengumuman seleksi mahasiswa untuk program Kampus Mengajar program dari kemdikbudristek. Dia minta izin ikut seleksi. Ya tentu saja kami izinkan 😀.

Tahapan demi tahapan dia lalui, mulai seleksi akademis. Untung nilainya selalu cumlaude selama 5 semester ini. Seleksi berkas berkas, pengalaman berorganisasi, sampai dengan wawancara juga dilalui.

Alhamdulillah...lolos. Ada yang istimewa dari program ini, dan akupun baru tahu tentang apa itu kampus mengajar setelah melihat beberapa YouTube terkait.

Anak anak muda ini diterjunkan ke sekolah SD maupun SMP untuk membantu Pemerintah dalam percepatan ketertinggalan pendidikan akibat dari pandemi ini. Mereka diterjunkan untuk membangkitkan semangat belajar anak, membantu ketertinggalan anak dan sekolah dan sebagainya.

Ada keuntungan yang didapat. Pengalaman jelas, uang UKT free , rekognisi 20 SKS mata kuliah, tidak ada PPL, tidak ada KKN, masih dapat uang saku pula sebesar Rp. 1.200.000 per bulannya.

Tetapi tanggungnya cukup berat. Kebetulan dia diterjunkan ke SD. Tugasnya mencari dan mendata anak-anak yang tertinggal akademisnya. Peningkatan kemampuan literasi dan numerasi anak, pembiasaan literasi, menyusun program, menyampaikan laporan harian maupun mingguan dan sebagainya.

Kami senang, anak yang tadinya seperti itu, anak yang semau gue, ternyata sudah mulai bertanggungjawab. Bisa ikut terlibat berpartisipasi dalam program pemerintah, ikut berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa.

Inti sari yang bisa kami sampaikan. Jangan pernah men justice anak dengan kalimat yang tidak baik. Anak adalah anugerah. Anak memiliki potensi, bakat serta kecerdasan sendiri. Beri kepercayaan, beri kesempatan untuk berkembang, dan yang terpenting selalu kita doakan untuk kebaikan dan keberuntungannya.

Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah karya yang luar biasa, lanjutkan berbagi, salam sehat dan sukses selalu, Barokallah Bu Ermin, anak akan mewarisi sifat orang tuanya

16 Mar
Balas

Aamiin YRA. Maturnuwun motivasinya pak Syaihu

16 Mar
Balas



search

New Post