Ojo Cedak Kebo Gupak, Tapi Cedhako Marang Wong Bijak
Sebuah peribahasa Jawa. Kebo/kerbau yang identik dengan kesenangannya berkubang di lumpur, sering dianggap kotor. Kita diharapkan jangan mendekatinya, agar tidak terkena kotornya.
Filosofinya adalah bahwa, kita sebaiknya tidak mendekati hal hal yang tidak baik, karena biasanya akan tertular dengan ketidakbaikannya.
Namun mendekat pada orang orang yang bijak, yang penuh kearifan, yang penuh dengan kebaikan, yang penuh dengan keteladanan, Insyaallah juga akan mendatangkan kebaikan.
Hari ini hari yang luar biasa. Aku dipertemukan dengan banyak kebaikan. Bertemu orang orang hebat yang inspiratif. Mudah mudahan dapat tertular dengan semangat baik mereka, dengan kecerdasan mereka, dengan ide ide cemerlang mereka.
Sebagian kecil para guru penulis Jateng dapat berjumpa darat. Ungaran, Semarang, Kendal, Temanggung, Demak, Solo, Grobogan, Kudus, Magelang, Jepara bersemuka di Ungaran, membawa misi mempererat tali silaturahmi dan memperkuat semangat berliterasi.
Terimakasih kawan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Iya... AlhamdulillahAamiin YRA. Maturnuwun
Indahnya silaturahmi ya bun Salam sukses selalu