ERMIN SITI NURCHOLIS

Lahir di Semarang 49 tahun yang lalu. Pendidikan sejak TK hingga SMA di tempuh di kota Kendal Jawa Tengah. Alumni S1 program studi PJKR dari IKIP Negeri Semaran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perbincangan Seputar Kepusingan Para Emak

Perbincangan Seputar Kepusingan Para Emak

Siang tadi terjadi perbincangan dengan mbak bakul penjual lontong campur. Sambil melayani biasalah, terselip ngerumpi yang lagi tranding topik, keganasan harga minyak goreng.

Betapa hebohnya perbincangan seputar minyak goreng. Dari cerita saat barang yang tiba tiba menghilang layaknya siluman 😀😀, sampai yang sekarang meroket harganya.

Saat minyak langka, berbagai trik dilakukan. Dari antri sebelum toko buka, antri bersama anak dan suami, sampai ikut ikutan nimbun minyak walau partai kecil untuk rumahan.

Yang mengherankan, tetiba minyak hadir berlimpah, tapi harga juga payah. Bikin para emak pusing tujuh keliling. Seperti yang dikeluhkan mbak bakul ini.

"Nggak tahu Bu, puasa ini bisa jualan apa nggak",

Biasanya saat Ramadhan, mbak bakul ini menjual aneka gorengan, ataupun kolak pisang, es buah untuk takjil saat berbuka.

"Menggoreng pakai 2 wajan besar, minyaknya juga 2 kemasan kan Bu. Untuk minyaknya saja sudah hampir 100 ribu sendiri. Terus nanti berapa harga gorengannya?", Jelasnya.

"Hehe...iya juga si. Tapi yang namanya pembeli, kalau butuh berapapun harganya kan juga ngikut to mbak?", aku mencoba sedikit beralibi.

"Sepertinya pembeli juga paham akan fenomena yang ada. Asal njenengan jujur, menggunakan minyak yang bersih, bukan minyak oplosan, konsumen pasti tak akan lari. Beda kalau sebaliknya," kataku.

"Bu, lha apa njenengan nggak pusing dengan harga minyak pa?. Kayaknya kok tenang banget menyikapi ramenya perminyakan ini," tanyanya sambil tertawa.

"Kalau pusing ya pusing to Mbak, tapi nggak perlu berlebihan. Kalau harga harus mahal, saya juga ngikut saja, asal ada barangnya. Kebetulan, kok jarang nggoreng nggoreng. Anggota keluarga juga nggak suka gorengan," jelasku.

"Wah...ngirit dan sehat ya Bu,"

"Ya, Alhamdulillah..."

Perbincangan yang cukup menarik antar emak.

Perbincangan kepusingan kaum perempuan yang terbiasa repot memikirkan isi perut anggota keluarganya.

Ya Allah...sampai kapan carut marut ini segera teratasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post