Apa yang kau cari
Hidup pasti punya tujuannya, dan tiap orang punya caranya masing-masing dalam menentukan tujuannya. Namun apapun tujuannya pasti kita tau akan dibawa kemana arahnya. Apa yang sebenarnya yang kau cari?
Belum berkeluarga, mencari istri/suami
Sudah berkeluarga, ngeluh anak belum diberi
Dapat anak, ngeluh lagi kurang rejeki.
Ternyata sesuatu tampak indah/ karena belum kita miliki.
Kapankah kebahagiaan akan kita dapatkan?, kalau yang belum ada selalu kita pikirkan
Sedang Yang sudah diberi Allah kita abaikan?
Bukankah telah banyak yang kau dapatkan.
Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR
Karena kesyukuran akan membuatmu subur
Mungkinkah selembar daun bisa menutup bumi?
Sedang itu tak bisa menutupi telapak tanganmu sendiri.
Tetapi saat selembar daun kecil itu kau tempel di mata
Maka bumi yang luas seperti tertutup semua.
Begitu juga bila hatimu ditutupi keburukan
Seolah-olah semua isinya selalu kejelekan, terlebih dengan sesuatu yang tak cocok denganmu.
Seluruh bumi seolah tak ada kebaikan
Padahal letaknya cuma hatimu yang ketutupan.
Jangan tutup matamu dengan daun kecil
Jangan tutup hatimu dengan kotoran secuil.
Syukuri nikmat Allah, meski kelihatan mungil
Terus istiqomah dengan sunnah maka kelak kau berhasil.
Bila buruk hatimu, buruk pula akhlaqmu
Bila tertutup hatimu, tertutuplah segala sesuatu.
Syukurilah semua apa yang ada padamu
Dari situ engkau memuliakan dirimu.
Belajarlah berterimakasih kpd Allah Tuhan mu,
Sebagai modal untuk meMULIAkanNYA.
Karena hidup adalah: “WAKTU yang dipinjamkan”
Dan harta adalah: “ANUGERAH yang dipercayakan.”
Sudahkah kita bahagia mensyukuri apapun yang Allah tentukan untuk kita?
Sudahkah kita merasa ikhlas dengan ujian yang diberikanNya bagi kita?
Karena susah, nikmat, sakit, sehat, sesungguhnya semua adalah ujian dan semua adalah karunia.
Katanya fakir dekat pada kafir. Tapi kaya pun banyak yang juga kafir dan lupa padaNya. Saat kekayaan diambil baru tobat datang, sehingga miskin menjadi karunia.
“Bermegah-megahan dengan harta telah mencelakakan kalian.” (QS. At Takatsur: 1).
Katanya sehat dan kuat dibutuhkan untuk beribadah. Buktinya banyak yang dalam sakit malah lebih rajin mendekat padaNya. Saat itulah sakit menjadi karunia.
Apapun yang diberikanNya, syukurilah, gunakan untuk ibadah sebanyak-banyaknya. Jangan sampai apapun yang ada pada kita masih diambilNya pula agar kita mau sujud merunduk tobat kepadaNya.
Dan jangan sampai kita menjadi manusia yang dilenakan olehNya dalam gelimang kenikmatan, melupakanNya.
Semoga semua nikmatNya – apapun itu – sebanyak mungkin dapat menjadi ibadah dalam jalanNya, membuat setapak menuju surgaNya. Aamiin yra.
04 mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren."Apa yang kau cari"sebuah judul yang bagus dan alternatif penjelasan yang luas. Terima kasih. Salam kenal.
Makasih Bu RositaSalam kenal kembali
Luar biasa Bu Ermi banyak nasehat yang terkandung di dalamnya. Mengingatkan kita bahwa kita ini hanyalah sebesar debu tidak ada apaapanya..Terus berkarya
Makasih Bu
Keren bu, salam literasi ayo semangat terus menulisnya
Makasih Bu era, salam literasi juga bu
Mantap bu, bisa menjadi pengetahuan yg berharga krn manusia termasuk susah untk bersyukur
Betul Bu ...Makasih yaa...Kita jg msh berusaha bu
Mengena dan gooolll.salam literasi.
Makasih Bu nazlah