Rara tau jalan yang akan dia tempuh jelas tak mudah, dan pilihan yang diambil pun teramat sulit bagi hidupnya. Namun hidup itu adalah pilihan, tiap pilihan pasti akan ada konsekuensinya. Jelas ini tak mudah untuk dilakukan.

Namun yang pasti pilihan harus ditentukan, Roland jelas sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf yang teramat sangat kepada Rara istrinya. Namun sampai saat ini pun Rara masih belum yakin dengan langkah yang akan dia ambil. Banyak yang menghantui dan membebani kepalanya saat harus memutuskan satu pilihan. Ia bingung dengan langakah yang akan dia ambil untuk menentukan masa depannya.

Belum siap dia dengan segala konsekuensi yang akan dia hadapi nantinya, tak terasa berhari- hari pikiran ini sungguh amat menyiksa batinnya. Rara tak dapat konsentrasi menjalani hidupnya. Sempat terbersit untuk mengakhiri semua penderitaan ini dengan mengakhiri hidupnya. Namun ilangkah itu pun tak mampu ia lakukan, sebab Rara juga belum siap dan takut mati.

Masih banyak harapan yang ingin ia kejar, masih banyak harapan yang ingin ia raih. Namun yang pasti Rara belum menemukan jalan yang pas untuk ia tentukan nantinya. Keinginannya untuk menjadi orang yang sukses belum lagi terwujud, rasanya tak mungkin melakukan hal yang konyol.

Semoga langkah yang akan diambil Rara dapat merubah haluan dan harapan dalam hidupnya. Maaf yaa lanjut lagi kayaknya ini