Ernae Lovie

Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barokatuh Sahabat ku Perkenalkan namaku Ernae Lovie . Seorang pendidik yang mencintai anak khususnya anak-anak ABK. Na...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kecut Bro ..

Kecut Bro..

Musim hujan telah berlalu, matahari mulai menampakan kegagahannya. Panas sekali menyilaukan mataku untuk melihat kelapangan , bahkan air ludah yang jatuhpun tak terlihat jejaknya . Kalau saja hari ini bukan pengambilan nilai olah raga rasanya hu……………… mending di kelas atau di kantin cari makanan yang segar – segar untuk menghilangkan dahagaku ini.

Peluh keringat mulai membanjir di tubuhku. Aku sudah mengelilingi lapangan sebanyak 3 x putaran. Wajah – wajah penuh kelelahan mulai terpancar di muka teman - temanku. Oh………. Panasnya dunia , bisakah hari ini kau mengurangi panas magmamu, demi untukku yang sedang berjihad mendapatkan nilai akhir. Lagunya sok roman picisan.

“Dy……… pelan – pelan larinya” teriak Afi dibelakangku. Aku terus saja berlari karena Pak Edi telah memberi perintah untuk mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali jadi menurut hematku semakin aku cepat berlari berarti aku makin cepat menyelesaikan tugasku dan aku bisa langsung beristirahat.

“ Dy……. yang lain aja pada berhenti, kita ikutan berhenti yuk……… gila panas nonjok!!” teriak Afi dengan wajah yang kemerahan seperti udang rebus. Indy pun menengok ke belakang, hampir semua teman – temannya sudah berhenti berlari dan menepi ke pinggir lapangan. Indypun mendekati Afi yang sudah terbaring di lantai Ups…nikmatnya.

Untungnya Pa Edi, memberikan ijin kepada aku dan teman – temanku untuk berhenti sejenak. Pa Edi juga merasa kasihan melihat kami yang sudah berolah raga, berpanas – panasan, bayangkan saja sekarang sudah jam 11 siang. Matahari sudah naik 2/3 diatas kepala kita.

Akupun merebahkan badanku ke lantai , ah………. Maknyos ademnya…… Keringat di mukaku terus mengalir, beberapa kali aku menyekanya dengan sapu tangan handukku.

“Dy…….. panas kita cuci muka yuk…….” Ajak Afi bangun dari tidurnya .

“Eh……… jangan !! kalau masih dalam keadaan panas kita tidak boleh cuci muka bisa panu loh…………”.

“Panu? Serius? Wih rugi dech, bisa – bisa jatuh pasaran nih“. Afi pun membatalkan niatnya dan kembali merebahkan dirinya di lantai.

Ehm……… ehm…. Aku mencium yang tidak enak nih. Aduh! baunya asam banget. Aku bangun dari mencari sumber bau asam itu. Aku melihat Putra sedang tidur sejajar bersama Afi, dan anehnya Afi tidak merasakan bau yang sama yang aku rasakan.

Karena sudah tidak tahan aku bangun dan berdiri.

“Dy…… mau kemana?” tanya Afi.

“Aku mau ke kantin dulu ah……. Mo ikut yuk!” Aku menawarkan pada Afi dan Putra dengan mengangkat alis mataku. Afipun bangun dari tidurnya dan berjalan mengikutiku. Sedangkan Putra masih tidur menikmati semilir angin yang mengusap mata.

“Dy……… kamu mencium bau asemmmmmmmm banget ngak?“ aku menoleh dan tertawa geli.

“Wkwkwk…….. aku kira kamu menikmatinya, makanya aku langsung bangun untuk menghindari bau yang melebihi sayur asam basi itu”. Indy tertawa terpingkal – pingkal.

“Gila ………. Baunya kaya orang yang tidak mandi seminggu, mana ada cewek yang naksir tuh!” Afi mendengus hidungnya seolah – olah ingin memuntahkan apa yang sudah ia cium.

“Uhks ..uhks……Uwe ... gila! Baunya nempel dihidungku“ Afi terus saja menggosok-gosok hidungnya sampai merah.

“Hahaha……….. wudhu saja terus sedot air melalui hidung mungkin saja bisa menghilangkan bau asem yang menempel di hidungmu”.

“Ngak ah! Perih” Afi mencoba membasuh hidungnya dengan air dan mencium wangi air walau sebenarnya air itu tidak berbau kecuali air susu, air kopi dan teman – temannya.

“Sebenarnya apa sih penyebab BB ( bau badan) itu?” tanya Afi.

“BB itu timbul, akibat hasil metaboliseme sebum dan mikroorganisme di ketiak. Sebum diproduksi oleh kelenjar apokrin pada ketiak” kata Indy menarik kursi di kantin.

“Kenapa sih, Putra tidak pakai deodorant atau antiperpiran kaya aku?” Afipun makin kesal.

“Mungkin tidak punya uang untuk membelinya kali. Ada cara yang paling murah dan efektif adalah dengan mandi 2 kali sehari” Indy memanggil waiters,

Waiterspun menghampiri Indy dan Afi.

“Mba, aku pesan jus jeruk dong 1” belum selesai aku bicara Afi ikut memasan juga.

‘”Ya, udah mba ! 2 jus jeruk untuk aku dan dia, jangan pakai lama ya……”

Sambil menunggu minuman datang, aku membicarakan pesan – pesan ayah

“Bau badan pria terasa lebih asam, karena disebabkan organism microscopic lipophile diphteriode. Bau badan dapat menjadi lebih terasa dan kuat jika berkeringat dengan dipicu oleh tekanan emosi” kataku.

Makanya aku sering membawa baju dalam ganti dan handuk kecil, supaya aku bisa cepat – cepat ganti pakaian kalau pakaian yang aku pakai sudah ber BB. Ayah juga pernah berpesan bahwa BB juga dapat menjadi lebih menyengat bila sering memakan makanan dengan banyak bumbu, pedas dan berminyak.

“Wah, bisa – bisa aku malas deh, bermain dengan dia, habis BB buangettttt” Afi setengah berteriak.

“Jangan begitu. Dia kan teman kita, mestinya kita bilang mengenai BB nya“

“Tapi BB nya membuatku aku sudah ngak tahan”

Indy dan Afi berusaha berpikir dan akhirnya mereka berteriak,

“Aku tahu…………, aku tahu……..” Indy membisikan sesuatu di telinga Afi.

”Bagaimana gimana caranya, agar Putra tersinggung atau marah pada kita“ .

”Gimana ya…… nanti malam akan aku pikirkan” kata Indy sambil berpikir.

***

Siang itu, Aku dan Afi berada di mushola untuk shalat dzuhur. Kami berencana agar memberikan hadiah kepada Putra selesai shalat dzuhur. Shalat dzuhurpun dimulai, kami semua berjamaah mengikuti Ust. Fuad sebagai Imamnya. Kebetulan Putra berada di shaf belakang aku dan Afi.

Salam dan do’a telah kami panjatkan dengan khusu’ mengharap belas kasih Allah semoga Allah membuka hati Putra agar tidak marah pada kami. Putra sudah berada di serambi musholah untuk memakai sepatu.

Aku langsung menghampirinya “Putra, ini ada hadiah untuk kamu” sambil menyodorkan sebuah kado kecil yang lucu. Sementara Afi memperhatikan dari pintu mushola.

“Wah…….. hadiah apa ini? aku kan hari ini tidak ulang tahun “ Putra gembira sekali menerimanya dan langsung membukanya.

Begitu kado itu dibuka, muka Putra berubah menjadi masam sepertinya Putra tersinggung karena kado itu. Ternyata kado itu berisi bedak anti bau badan. Putra merasa terhina secara halus dan langsung berdiri.

“Apa – apaan ni…. Kamu berdua mau menghina aku ya…. Mentang – mentang kamu berdua ganteng. Kamu merasa berhak menghina aku!”.

“Putra, jangan salah faham. Kita tidak bermaksud menghina kamu tetapi ini justru karena kami sayang pada kamu. Tapi terus terang aku dan Afi merasa terganggu dengan bau badanmu itu”. Indy berusaha menenangkannya.

“Memangnya aku bau apa sampai kamu merasa berhak menghina aku”.

“Coba saja kamu cium bau badan kamu atau kamu tanyakan kepada teman yang lain. Apa hidungku ini yang salah mencium bau?”

Putra mengendus – endus bau tubuhnya. Kemudian dia mengendus – endus bau badan Indy dan Afi. Putrapun mencium lagi dan lagi, mencoba membandingkan antara bau badannya dengan bau badanku.

Wajahnya yang tadi sempat masam mulai mengendur. Ia mengambil bedak itu dan membuka isinya dan menumpahkan ke tangannya dan mencium harumnya.

“Memang bedak ini bisa menghilangkan bau badanku?“ tanya Putra yang mulai tertarik.

“Mudah – mudahan saja ini cocok untukmu “ kata Afi yang mulai berani mendekati Putra.

“Trimakasih ya……Dy, Fi…. Maaf kalau tadi aku sempat emosi”.

“Easy Bro....... best friend”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

11 Mar
Balas

Trima kasih PakSemoga bermanfaat

12 Mar

Wahh asyiik nihh mantull dach, hehee jadi nmbah ilmu lg..

12 Mar
Balas

Alhamdulillah bisa membantu Trima kasih sudah mampir

14 Mar

Yeay .. kemampuan merangkai kata sahabatku ini tak diragukan .. mantap

12 Mar
Balas

Alhamdulillah... Ibu Erna juga hebat. Trima kasih sdh mampir disiini

14 Mar

Keren Bu..

11 Mar
Balas

Trima kasih BuSemoga berkah

12 Mar



search

New Post