Permainan Tradisional Pembentukan Karakter Generasi Emas Indonesia

Bersama 75 Penulis Pelestari Budaya Bangsa Kurator : Ahmad Syaihu

Diterbitkan CV. Media Edukasi

414 blm, 14,8 x 21 cm panjang

Buku ini terlahir karena keprihatinan yang terjadi pada jaman ini. Di zaman era digital , anak-anak melanial lebih menyukai permainan secara digital. Berteman dan bertempur dalam dunia maya.

Anak-anak melanial tidak tahu banyak sekali permainan yang lebih mengasikan dan lebih bermanfaat dari permainan digital. Tubuh menjadi sehat dan kuat karena dengan bermain diluar sinar matahari akan menjauhkan mereka dari penyakit.

Kebersamaan, keakraban, empati, toleransi dan persaudaraan akan lebih terbentuk dalam permainan tradisional. Berteman secara tatap muka jauh lebih baik daripada berteman di dunia maya.

Ada 75 permainan yang diangkat dalam buku ini. Ternyata banyak sekali permainan yang sama di beberapa daerah, hanya nama permainannya saja yang berbeda. Seperti permainan karet di Jakarta, didaerah Jambi dikenal dengan Yeye, di Riau dikenal dengan Tali merdeka. Dan cara bermainnya pun sama hanya beda aturan yang disesuaikan dengan budaya setempat.

Bersama 75 Penulis Pelestari Budaya Bangsa mencoba mensosialisasikan dan mengangkat kembali permainan yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Agar permainan ini tidak punah tergerus jaman. Mereka juga mengenalkan langsung permainan ini bersama anak didiknya. Belajar sambil bermain sangat mengasikan.

Melestarikan budaya membuat negara tersebut lebih bermartabat. Seperti kata Ellen Key "Pendidikan bisa memberi Anda keahlian, tetapi pendidikan budaya mampu memberi Anda martabat"

Semoga buku ini bermanfaat bagi pembentukan karakter Generasi Emas Indonesia.

"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya" Ki Hajar Dewantara.

Penulis Dolanan 41 Ernae Lovie