Raudhoh Yang Kedua
#tantangangurusianah+22
Raudhah Yang Ke Dua
Sepulang dari citytour bada Ashar. Jamaah tour segera membersihkan diri dan bersiap menuju Masjid Nabawi untuk shalat Maghrib.
Aku dan Mama juga beristirahat sebentar, bersih-bersih langsung cus...
Selesai Maghrib , sahabat seperjalanan menegurku ,
"Mba mau nanti mau ke Raudhoh lagi ?™
"Loh memang boleh, kita kesana lagi ?"
"Boleh saja tetapi tidak ada muthowif kita".
"Oh begitu. Iya kita harus mandiri ke sana. Saya semalem sudah kesana. InsyaAlloh nanti malam saya pergi ke Raudhah untuk ke 3* nya".
"MasyaAlloh... Mau ke 3x ? " Aku hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakan bagaimana mungkin hampir 3x.
Semangatku menjadi terpacu mendengarnya. Tapi aku harus bertanya pada Mamaku, apakah beliau mengijinkan? . Dan ternyata Mamaku malah ingin ikut lagi. Allohu Akbar... Semoga Alloh melancarkan ibadahku ziarah ke Raudhoh untuk yang ke 2*.
Sepulang dari masjid, aku harus melakukan persiapan sepertinya aku harus buat strategi agar tidak terlalu lama menunggu antrian. Dan bisa shalat dengan tenang di Raudhoh. Area Raudhoh perempuan lebih berdesak-desakan daripada laki-laki. Waktu yang diijinkan untuk perempuan dibatasi hanya selepas Subuh, Dzuhur dan Isya.
Berada di Raudhoh memang suatu perjuangan berat sehingga disarankan untuk tidak memaksakan ziarah ini. Mungkin jamaah laki-laki bisa melakukan cara melakukan itikaf sejak tengah malam sampai pagi..
Jamaah yang hadir pada malam hari lebih sepi namun tidak rebutan. Ada peluang lebih lama di Raudhoh karena lebih sepi. Area bagian wanita dibuka ketika adzan subuh jamaah pria yang terlanjur masuk ke area perempuan akan dibiarkan dan tidak diusir. Saat itulah jamaah laki-laki bisa sepuasnya shalat dan berdoa di Raudhoh.
Selesai shalat subuh, kepadatan akan terjadi lagi dan sekat-sekat dan jalur akses masuk dipasang kembali. Ini trik untuk jamaah laki,-laki bagaimana dengan jamaah perempuan ?
Seperti aku harus mengunjungi Raudhoh malam ini. Raudhoh dibuka pada jam 21.00. Kepadatan malam ini tidak sepadat pagi. Namun saat mau masuk ke dalam masjid tiba-tiba seorang Bapak menegur saya.
"Ibu mau ke Raudhoh?"
"Iya Pak"
"Maaf Bu .. tolong bantu Ibu ini ke Raudhoh karena beliau ketinggalan rombongannya".
Seorang ibu berhijab hitam berjaket merah mendekati aku.
"Saya boleh ikut bersama ibu ke Raudhoh?".
"Boleh Bu .. silahkan" Aku sekarang membawa dua orang ibu.
Alhamdulillah, antrian hanya 2x. Kini saat masuk ke dalam Raudhoh aku harus membuat blokade untuk melindungi mama dan tamuku melakukan shalat dan berdoa dengan nyaman bagaimana caranya ?
Setelah mendapat posisi yang pas aku segera shalat dan berdoa terlebih dahulu, aku meminta mama dan tamuku untuk menunggu. Setelah shalat aku merentangkan tanganku dan memberi jarak untuk bisa sujud saat shalat.
Alhamdulillah .. ibadah berjalan lancar. Aku, Mama dan Tamuku bisa ibadah dengan khusu'. Trima kasih ya Allah.
Xxxx
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar