Selama ini aku belum pernah memberikan sesuatu yang dapat membanggakannya. Hampir separuh abad, aku selalu merepotkan ya bahkan kurang peduli padanya.Lima tahun yang lalu saat aku sakit parah. Mama mengambil ku untuk dirawatnya sendiri, kembali ke rumah dimana aku dibesarkan.

Kasih Mama kepadaku terkadang yang besar juga dirasakan oleh adik-adikku yang jumlah 6 orang. Mereka selalu mengatakan "Mama kalau sama Kakak itu sangat perhatian sekali tidak seperti sama saya".

Ah.. perasaan itu terlalu berlebihan, bagiku apa yang Mama lakukan kepada anaknya itu sama saja. Mama telah berusaha adil untuk semua anakknya. Bedanya kalau mereka selalu berani mengungkapkan pendapat nya bahkan berani menolak berbeda dengan ku yang selau mengikuti apa keinginan mama.

Seperti pemilihan rencana umroh dan haji.

Sebenarnya aku ingin sekali berangkat haji untuk melaksanakan kewajiban kelima sebagai muslim. Namun disisi lain mama mengingikan aku untuk menemaninya umroh. Kebimbangan itu menjadi tanya besar dalam hatiku ditambah lagi dengan saran adikku untuk aku melaksanakan haji.

Dengan alasan biaya umroh dan haji tidak beda jauh. Kemudian umur mama yang sudah 60 akan memudahkan aku berangkat sebagai pendamping lansia yang menjadi prioritas keberangkatan haji dari pemerintah. Mungkin hanya menunggu 2-3 tahun saja aku bisa berangkat haji bersama mama.

Tetapi pendapat ku dan adikku tidak disetujui mama. Mama mengatakan ingin mendapatkan pengalaman umroh bukan haji karena pengalaman berhaji sudah pernah mama rasakan di tahun 1997. Jadi ditahun ini tahun 2019 mama ingin berangkat umroh

Apa mau dikata, itulah keinginan mama yang terbesar dan sering di dengungkan kepadaku. Setiap ada ratiban temamya berangkat umroh pasti mama akan menceritakannya padaku, tersirat keinginan besar dalam hatinya.

Akupun tak sanggup untuk menolaknya. Dengan membaca bismillah aku mendaftarkan diri untuk umroh bersama mama. Aku ingin membawa Cintaku menuju CintaNya.

Cinta kepada Pemilik Semesta dan Yang Menciptakan Cinta.

Menjelang Pagi, 15 Jan 2020