Erna Maya Sari,S.Pd

Saya anak ke-8 dari 10 bersaudara, saya lahir di Tanjung Tiram /15 Desember 1987, meskipun saya berdarah Aceh namun saya dibesarkan di Tanah B...

Selengkapnya
Navigasi Web
1.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI
CGP Angkatan 3 Erna Maya Sari, S.Pd

1.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI

1.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI

Oleh Erna Maya Sari, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 3 Kab. Batu bara Sumatera Utara

KESIMPULAN dan REFLEKSI PEMIKIRAN KI HDJAR DEWANTARA

Kesimpulan  dan  Penjelasan Mengenai Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak Pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara lahir di Yokyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang terlahir dari pasangan Kanjeng Pangeran Haryo Sooeryaningrat dan R.A Sandiah. Ki Hajar Dewantara merupakan keturunan bangsawan kerajaan Sri Sultan Hamengkubuwono I. Atas jasanya yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan di indonesia maka tanggal lahir bapak pendidikan ini dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara menciptakan sistem pendidikan yang berciri ketimuran terwujud pada berdirinya Taman siswa di Yogyakarta, disekolah ini juga Ki Hajar Dewantara menumbuhkan kesadaran terhadap siswa bumiputera akan hak – haknya yang utuh sebagai manusia.

Menurut Ki Hajar Dewantara hakikat pendidikan adalah segala daya dan upaya dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan bathin manusia. Pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anak didik dari ketidaktahuan serta sikap iri, dengki dan egois, anak  anak didik diharapkan berkembang menjadi manusia dewasa dan bijaksana.

Menurut Ki Hjar Dewantara pengajaran harus pula ditekankan mengenai pendidikan budi pekerti. Seseorang yang memiliki kecerdasan budi pekerti adalah yang mampu selalu memikir – mikirkan , merasa – rasakan , serta senantiasa memaknai ukuran , timbangan dasar yang tetap dalam perkataan dan tindakan.

Budi pekerti ini menjadi landasan tiap peserta didik untuk mencapai kemerdekaan sebagai manusia yang berarti , dapat menguasai diri sendiri serta menjadi manusia yang beradab dan mampu menghormati kemerdekaan orang lain.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih, bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Anak harus menjadi pusat dalam pembelajaran. Memandang anak dengan rasa hormat.  Guru dan murid sejajar dalam dunia pendidikan.  Anak adalah hal yang paling bernilai. Guru harus menerima macam-macam anak yang berbeda sesuai kodrat dan fitrahnya 

Guru diibaratkan sebagai petani , guru harus menyiapkan  tumbuh kembang keanekaragaman tersebut melalui  belajar yang menyenangkan dan selalu membimbing  dalam nilai-nilai luhur pancasila. Serta guru juga hendaknya mampu menerapkan asah, asih, dan asuh kepada peserta didiknya dan juga mampu mengabadikan dalam dirinya ing asro suntulodo , ing madyo mangun karso Tut wuri handayani hingga guru juda dapat menyiapkan bahan pendidikan sesuai kodrat anak baik kodrat bathin maupun kodrat zamannya.

Dengan bimbingan yang merdeka terhadap anak didik hingga mereka memiliki jiwa yang mencerminkan pada profil pelajar pancasila.

 

Profil Pelajar Pancasila

1.       Beriman , Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berkhlak Mulia

2.       Kebhinekaan Global

3.       Gotong Royong

4.       Kreatif

5.       Bernalar Kritis, dan

6.       Mandiri.

 

 

 

 

Tri Pusat Pendidikan menurut KI Hadjar Dewantara yaitu, pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan sekolah , dan pendidikan di lingkungan masyarakat.  Konsep pemikiran pemikiran filosofi Ki Hadjar Dewantara sangar relevan dengan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal budaya. Prose pendidika  Ki Hadjar Dewantara menekankan 3 hal utama yaitu melatih panca indra, kahalusan budi pekerti dan kecerdasan. Menurut beliau pendidikan harus seimbang antara cipta, rasa dan karsa.

Refleksi dari Pengetahuan dan Pengalaman Baru.

Pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Banyak  Pengetahuan yang saya dapat di program CGP ini salah satunya saya berusaha untuk menjadi guru yang merdeka belajar mengayomi anak didik dengan sepenuh hati seperti menghamba kepada anak didik dan berusaha menyiapkan pembejaran senyaman mungkin bagi anak untuk melaksanakan program belajar merdeka buat anak didik serta pengalaman yang saya dapat disini juga sangat banyak salah satunya saya bisa berbagi dan meniru teman - teman dalam mengambil strategi belajar yang menarik mendapatkan ilmu tekhnologi yang cuckup banyak pula yang saya peroleh selama mengikuti CGP ini.

 Kekuatan dalam Menerapkan Pengetahuan dan Pengalaman baru.

Kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini saya didukung oleh Atasan saya beserta guru - guru teman sejawat yang ada disekolah tempat saya mengajar serta disekolah di tempat saya mengajar juga ada empat orang guru yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di CGP Angktan 3 kabupaten Batu bara dengan potensi ini akan menambah kekuatan kami untuk mewujudkan dan menerapkan pembelajaran yang  merdeka dan menerapkan filosofi- filosofi pendidikan sesuai pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

 

Hal-hal yang perlu di ubah dari diri agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Hal - hal yang perlu saya ubah dari diri  agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru adalah saya harus berani bermimpi untuk menjadi guru yang mampu berbagi pengalaman dan mampu menjadi guru inspiratif dan inovatif yang mampu diikuti oleh teman - teman sejawat tempat saya bekerja dengan menerapkan semboyan belajar sepanjang hayat untuk terus melakukan perubahan kearah yang semakin lebih baik dan merdeka.

Perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara untuk diterapkan disekolah.

Di sekolah tempat saya mengajar adalah Jaringan Sekolah Islam Terpadu dimana penanaman karakter pada anak sudah kami lakukan dengan usaha yang maksiamal karena kekhasan sekolah kami adalah menanamkan nilai – nilai agama dan moral yang baik untuk mewujudkan itu semua kami melakukan langkah awal dalam penanaman karakter pada pola pembiasaan yang baik pada penerapan kehidupan sehari – hari,  Perubahan kongkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini menjadi jalan terang yang semakin lebar untuk mengepakkan sayap kami dalam melanjutkan Merdeka Belajar, meng asah,asih dan asuh serta mendidik anak sesuai kodratnya. serta berusaha untuk mengamalkan semboyan " ing ngarso sung tulodo,ing madyo mangun karso Tut wuri handayani merupakan model yang sangat relevan untuk kami kembangkan menjadi lebih baik lagi.

 

Proses Pembelajaran dan Suasana Kelas yang Mencerminkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang Kongkret sesuai dengan Konteks lokal sosial budaya di kelas dan disekolah

Proses pembelajaran yang kami lakukan disekolah adalah memakai model pembelajaran sentra di mana dalam proses belajar dalam kelas memerdekakan akak untuk memilih permainan atau pembelajaran yang ia minati di hari itu dengan menggunakan rumus jumlah anak dibagi dua di tambah satu artinya jika dalam kelas ada anak didik berjumlah 20 maka 10 di tambah 1 sama dengan 11, maka dalam kelas kami guru – guru akan menyiapkan sebelas permainan dalam kelas rumus ini tidak berlaku untuk sentra seni dan sentra bermain peran karena sentra seni akan peran melakkan peranan yang dimainkan dalam sentra. Ini semua menunjukkan bahwa anak dapat memilih mainan yang ia minati secra merdeka tanpa paksaan, permainan yang kami pilih dalam pembelajaran adalah permainan yang dekat dengan anak dan budaya lokal . untuk menanamkan nilai kebangsaan dalam berbudaya kami menyiapkan sentra budaya dimana dalm sentra ini  anak – anak akan mengenal dan bermain permainan tradisional masyarakat setempat seperti bermain engklek, lompat tali, layang – layang , pecah piring dan masih banyak lagi.

 

Jawaban dari pertanyaan.

1.       Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas sebelum saya mempelajari modul 1.1 ?

-          Mereka ingin mendapatkan pengetahuan yang belum mereka ketahui

-          Suasana kelas yang nyaman

-          Lingkungan sekolah yang bersih dan aman

-          Bermain dengan  teman

-          Berpakaian rapi

-          Berusaha menyampaikan capaian – capaian perkembangan anak.

-          Menyiapkan permainan sesuai dengan tema pembelajaran.

-          Melakuakan penilaian dan

-          Mendokumentasikan kegiatan anak dalam narasi dan portofolio

 

2.       Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini ?

-          Saya percaya anak – anak didik saya datang kesekolah ingin memperoleh kebaikan dan kebahagiaan.

-          Suasana kelas yang semakin nyaman

-          Lingkungan sekolah yang bersih dan aman serta sesuai dengan desain kesukaan anak – anak.

-          Mendapatkan perhatian guru dan bermain dengan damai bersama  teman

-          Merdeka menjadi guru tanpa beban

-          Menjadikan pekerjaan sebagai tempat kebahagiaan

-          Memberikan bimbingan yang benar secara kekeluargaan

-          Menerapkan disiplin tanpa beban tapi menjadi kebiasaan yang baik

-          Memberikan perhatian dan menasehatinya sesuai dengan kondrat

-          Berkomunikasi kepada orang tua siswa secara kekeluargaan

-          Memberikan konsekuensi yang aman untuk anak yang melakukan kesalahan

-          Menjadikan tanggung jawab sebagai kebiasaan baik.

 

3.       Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

-          Belajar sepanjang hayat berliterasi

-          Memberikan perhatian pada anak didik sesuai dengan kodratnya

-          Menyiapkan permaian budaya lokal yang mampu menanamkan nilai – nilai moral yang baik

-          Berkomunikasi kepada orang tua siswa secara kekeluargaan

-          Menjadi guru yang merdeka

-          Menjadi guru yang mau belajar sepanjang hayat

-          Terus berinovasi

-          Menyiapkan suasana kelas yang nyaman dan menatanya dengan indah.

-          Memberikan kesempatan kepada untuk memilih kenyamananya secara demokrasi

-          Menghargai pendapat anak didik dan orang tua.

-          Melakukan tindak lanjut dan evaluasi secara berkala.

-          Merdeka belajar dan berkolaborasi dengan teman sejawat.

 

 

 

 

 

 

Salam Guru Penggerak Angkatan 3

Kab. Batu bara Sumatera Utara

 

 

 

 

 

 

 

Erna Maya Sari, S.Pd.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post