ERNAWATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antara Pembelajaran Berdiferensiasi, KSE, dan Coaching
I know that you believe you understand what you think isad but I am not sure you realise that what you think you heard and it is not what I meant ( Alan Greenspan )

Koneksi Antara Pembelajaran Berdiferensiasi, KSE, dan Coaching

 

          Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Oleh sebab itu keterampilan coaching perlu dimiliki oleh pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam proses coaching murid diberi kebebasan, namun pendidik sebagai pamong yang memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah yang membahayakan dirinya

Seorang guru perlu menghayati dan memaknai mindset atau kerangka berpikir Ki Hajar Dewantara sebelum melakukan pendampingan dengan pendekatan coaching. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching merupakan sebuah dialog antara guru dan murid yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan

Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid, sekaligus mengembangkan dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan memotivasi para murid untuk menjadi lebih baik karena mereka merasakan potensi mereka tergali dan berkembang seiring dengan proses dan hasil dari coaching yang telah mereka lakukan.

Coaching sendiri merupakan proses kolaborasi yang berfokus pada solusi , berorintasi pada hasil dan sistematis, dimana coach solusi memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi Coachee. Proses Coaching merupakan Proses aktivasi kerja otak siswa dengan pertanyaan reflektif.  Pertanyaan reflektif membuat siswa melakukan metagoknisi dan berpikir kritis.

Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kemdikbud Indonesia membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensinya. Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah yang tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya, yaitu kemerdekaan dalam belajar.

Adanya perbedaan kompetensi setiap murid, mengharuskan  Coach memiliki pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi yang memiliki aspek kesiapan belajar(readiness), minat murid, dan profil belajar murid.

Pembelajaran Berdiferensiasi terdiri dari  diferesiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

 

 Selain pemahaman tentang diferensiasi belajar murid, guru/coach juga  harus memahami tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) untuk dapat mengelola sosial emosional sebagai guru dan dapat menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, di sekolah, maupun di  masyarakat. Yang akhirnya dapat membentuk budi pekerti dan karakter positif dalam diri murid.

 

Pengenalan dan pengelolaan emosi sangat penting dan dapat membantu guru maupun muridnya untuk dapat merespon kondisinya secara cepat. Sehingga penting untuk menerapkan latihan berkesadaran penuh(mindfulness) sambil mengambankan potensi diri (awareness)

Teknik dalam KSE antara lain:

1. STOP (berhenti, tarik nafas dalam,amati, dan lanjutkan)

2. SMART

3 POOCH (problem, option, outcames, choices)

Supaya proses coaching dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, maka coach harus memiliki 4 kelompok kompetensi dasar bagi seorang coach, yaitu :

1. Keterampilan membangun dasar proses coaching

2. Keterampilan membangun hubungan baik

3. Keterampilan berkomunikasi

4. Keterampilan memfasilitasi pembelajaran

 

Empat aspek komunikasi yang perlu dipahami dan dilatih untuk mendukung praktek coaching memperoleh hasil yang diharapkan adalah :

1.    Komunikasi asertif

2.    Pendengar aktif

3.    Bertanya efektif

4.    Umpan balik yang positif

Model TIRTA yang dikembangkan dari satu model coaching yang dikenal sangat luas dan telah diaplikasikan, yatu model GROW GROW adalah kepanjangan dan Goal Reality,  Options, dan Will. Pada tahapan 1) Goal (Tujuan) coach pertu mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai coachee dari sesi coaching ini, 2) Reality (Hal-hal yang nyata) proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee, 3) Options (Pilihan  ) coach membantu coachee dalam memilah dan memlih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi W (Keinginan untuk maju) komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.

Model TIRTA dikembangkan dengan semangat belajar yang menuntut guru untuk memilk keterampilan coaching. Hal ini  penting mengingat tujuan coaching yaitu  melejitkan potensi murid agar lebih merdeka.

TIRTA dapat merupakankependekan dari :

T-Tujuan umum

I-Identifikasi

R-Rencana aksi

TA-Tanggung jawab

Dari segi bahasa TIRTA berarti air, air mengalir dari hulu ke hilir. Jika diibaratkan murid adalah air, maka biarkan ia merdeka,  mengalir lepas higga ke hilir potensinya. Guru memiliki tugas untuk terus menjaga air itu tetap mengalir tanpa sumbatan.

      Demikianlah keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial dan Emosional, serta Coaching. Yang mana keterkaitan itu makin mengeratkan  dan menyempurnakan tujuan mewujudkan Merdeka Belajar.

Semoga bermanfaat.

By Ernawati, S.Pd.SD       

CGP Angkatan 3 Banyuwangi 3

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post