Pembinaan terhadap lembaga PAUD  dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta, data-data dan informasi dalam proses upaya pencapaian tujuan apakah terjadi penyimpangan atau tidak. Data-data dan fakta-fakta tersebut selanjutnya dijadikan sebagai rujukan bagi penyelenggara maupun pengelola program PAUD untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang kerjakan atau dijalankan.

Setiap program sama posisinya dalam pengawasan dan penjaminan mutu yang meliputi pendidikan anak usia dini ( PAUD ), pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan (paket A, paket B, paket C ), pendidikan kursus, TBM dan pendidikan lain sejenis. Semua rangkaian program Pendidikan non formal ini sudah selayaknya digarap dengan baik seperti amanat peraturan yang berlaku saat ini,utamanya bagi penilik yang berkedudukan sebagai pengendali mutu.Aktifitas penilik dalam tugas pemabinaan sangat diperlukan, sebagai usaha meningkatkan mutu suatu program pendidikan Non Formal, diantaranya adalah  satuan  Pendidikan Anak Usia dini  (PAUD).

 Untuk itu semua stakholder digerakkan dengan aktif melalui pembinaan termasuk pembinaan pada orangtua peserta didik melalui parenting.Sebagaima 3 pilar yang terlibat dalam pendidikan adalah sekolah orangtua dan lingkungan dimana ketiganya mempunyai kedudukan dan peran yang sama pentingnya.

 Orangtua adalah manefestasi dari keluarga yang merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak.Anak dalam sebuah keluarga adalah hadiah terindah dari konsesi pernikahan . Sebuah kebahagiaan orangtua selalu berharap dan berupaya agar  anak menjadi kebanggaan dalam kehidupanya. Orang tua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta rela berkorban apa saja untuk mencapai tujuannya itu. Harapan ini dapat menjadi kenyataan, tetapi terjadinya bukan seperti membalikkan telapak tangan saja. Perlu suatu proses yang panjang.

Sebenarnya pendidikan anak dimulai dari dalam kandungan, hanya saja sedikit sekali yang memahami dan jarang pula ditemukan pembahasan mengenai hal tersebut. Pendidikan anak di rumah atau keluarga, pendidikan anak di sekolah, serta pengaruh lingkungan permainan anak di luar rumah sangat mempengaruhi perkembangan perilaku, kepribadian dan kecerdasan anak.

Kesalapahaman dalam mempersepsikan anak diantaranya disebab oleh ketidaktahuan atau sedikitnya pemahaman orangtua terhadap prinsip tumbuh kembang anak yang meliputi berbagai aspek.Pendapat yang hingga kini masih tersebar ditengah-tengah masyarakat adalah anggapan bahwa insting, minat, hasrat, dan cara berfikir anak sama dengan orang dewasa, yang berbeda hanyalah fisiknya saja.

Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa bentuk perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakan yang diberikan. Orangtua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anak, yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Paling utama pola asuh yang diterapkan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak, sehingga dapat mencegah dan menghindari segala bentuk dan perilaku menyimpang pada anak dikemudian hari. Dengan kesepahaman dalam memaknai pola asuh yang baik penyelanggaraan pendidikan pun akan terbantu dan menghasilkan lebih baik. SEMOGA