Kompetensi adalah tuntutan bagi setiap yang berpredikat sebagai pendidik/guru, dari jenjang pendidikan manapun tidak terkecuali pula bagi yang disebut sebagai pendidik PAUD.Kondisi dan situasi apapun tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan,sebagaimana yang terdapat dalam Permendikbud No 137  tentang standar pendidikan anak usia dini.

              Upaya yang perlu dan sangat dibutuhkan bagi pendidik PAUD adalah pembimbingan yang riil dan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Pembimbingan pendidik efektif dan efisien akan memiliki peluang lebih besar dalam upaya peningkatan kompetensi pendidik. Pembimbingan pendidik yang baik adalah yang memiliki pemahaman bahwa pendidik adalah manusia yang telah dewasa, dengan berbagai jenis pengalaman yang berbeda-beda. Pembimbingan yang demikian akan memberikan ruang gerak kepada pendidik secara utuh, untuk terlibat aktif dan berkreativitas, baik dalam pengembangan materi, perencanaan strategi (strategi dan teknik), evaluasi dan tindak lanjut.  Pembimbingan pendidik yang baik adalah yang memperhatikan kebutuhan yang mendasar seperti pemenuhan kebutuhan hidup dan penghargaan diri.

Sahertian (1992) mengemukakan bahwa teori pembimbingan pendidik disusun berdasarkan rangkaian kesatuan dari beberapa unsur: filosofi yang membicarakan hakekat manusia yang memungkinkan pembimbingan dan pengembangan profesi dapat berlangsung, asumsi tentang berbagai teori ilmu mendidik, dasar psikologi yang sesuai dengan kebutuhan pendidik, pendekatan serta strategi yang sesuai dengan kondisi dan situasi psikologi pembina, pendidik yang menjadi pelaku subjek pembimbingan dan pengembangan

Prinsip-prinsip dalam pembimbingan agar efektif dan efisien, Depdikbud (1988) mengemukakan prinsip pembimbingan pendidik adalah sebagai berikut:

1.    Dilakukan sesuai dengan kebutuhan pendidik.

2.    Hubungan antara pendidik dan pembina pendidik didasarkan atas dasar kerabat kerja.

3.    Pembina pendidik harus memiliki sifat terbuka dan dapat dijadikan sebagai teladan.

4.    Dilakukan secara terus menerus.

5.    Dilakukan melalui berbagai wadah yang ada.

6.    Diperlancar melalui peningkatan koordinasi dan sinkronisasi secara horizontal dan vertikal.

Kelompok –kelompok kerja profesi memberikan wadah yang sangat tepat untuk dapatnya pendidik membangun diri dan profesinya, baik dari segi sikap, pengetahuan maupun ketrampilan yang dimiliki yang selanjutnya membawa ke tujuan besar yang sesungguhnya yaitu pembangunan manuasia seutuhnya. Demikian bagi pendidik-pendidik PAUD juga memiliki kesempatan yang sama dengan diberikan kesempatan baik dalam kelompok kerja pendidik PAUD maupun kelompok kelompok kecil sebagai binaan penilik.

Analisis yang dapat diberilkan dari pemaparan teori tersebut adalah pembimbingan pendidik adalah upaya pengembangan kompetensi pendidik, yang mencakup kompetensi kepribadian, prosesional, pedagogik, dan sosial, pendidik adalah manusia dewasa yang telah memiliki pengalaman, kemandirian, yang memerlukan  pengakuan, sehingga pendekatan pembimbingan yang digunakan adalah andragogi, setiap pendidik mempunyai kebutuhan yang berbeda sebagai pribadi-pribadi, latar belakang yang berbeda juga dapat menjadi acuan dari pembimbingan yang dibutuhkan oleh masing-masing pendidik.

Sistem pembimbingan pendidik PAUD masih sangat memiliki keterbatasan-keterbatasan dan hambatan yang menyangkut kemampuan penilik dan strategi atau teknik sistem pembimbingan itu sendiri. Artinya pembimbingan yang dilakukan oleh pejabat fungsional penilik belum berjalan sesuai yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembimbingan.

Inovasi penilik dalam pembimbingan sebagai puncak tusinya memberi kemudahan untuk memberikan layanan dalam kegiatan pembimbingan, dimana masing-masing individu mempunyai kepentingan dalam proses tersebut. Untuk alas an tersebut dipilihlah pembimbingan sejawat sebagai salah satu solusi.

            Konsep dari pembimbingan sejawat dalam bentuk proses mentoring antar rekan seprofesi dilingkungan kerjanya yang tentunya difasilitasi oleh penilik sebagai pengendali mutu program.

Beberapa tahapan yang dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan diantaranya ,

A.    Identifikasi masalah dan kebutuhan

Menilik beberapa hambatan dan tantangan yang ada dilapangan terkait dengan Kinerja maka diperlukan alternatif pemecahan masalah dengan pembimbingan yang efektif dan inovatif bagi pendidik PAUD yang lebih nyaman kareana tidak perlu sungkan karena dengan teman seprofesi.

B.     Perencanaan

menetapkan sasaran pembimbingan, sementara dilakukan dengan sasaran  lembaga binaan, mengkoordinasikannya dengan pendidik-pendidik dilembaga sasaran terkait proses dan  waktu pelaksanaa,menyiapkan materi pembimbingan

C.     Pelaksanaan

Pelaksanaan mengikuti siklus pengendalian mutu program bagi penilik,sebagai tindak lanjut dari diskusi terfokus dan sesi penilaian yang maka dikembangkan sistem pembimbingan dan pembimbingan pada sasaran lembaga binaan.

D.    Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan setelah 1 periode siklus dalmut, tiap triwulan

            Kelompok yang dibuat oleh penilik berdasar penilaian  dari Lembaga dengan asumsi untuk memilih yang menjadi mentor bagi nilainya lebih baik.Demikian juga dasar pemberian materi pembimbingan di tentukan dari hasil penilaian. Keselarasan penilaian dan pembimbingan yang tepat akan membangun kinerja pendidik PAUD.SEMOGA