Ernawati Sulistiyaningsih

Ernawati Sulistiyaningsih, biasa dipanggil Erna. Lahir di Purwokerto, 01 Januari. Kini mengajar di SDN POndok Bambu 01 Pagi, Jakarta Timur. Tinggal di daerah Pu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Alya dan Arya Bersaudara
Clipart.Email

Alya dan Arya Bersaudara

#Tantangan Gurusiana #Tantangan menulis hari ke-87 Alya dan Arya Bersaudara (Part 1) Di sebuah kampung hiduplah seorang anak dengan ibunya. Ayahnya telah lama meninggal saat ia berusia 10 tahun. Mereka berdua tinggal di rumah kayu yang sederhana tak jauh dari pasar. Nama anak itu Alya, anak perempuan cantik, berkulit putih, dan bermata bulat. Saat ini Alya sedang menuntut ilmu di MTS kelas 8. Ayah Alya meninggalkan toko kue yang menjual beraneka kue tradisional. Ada lemper, nogosari, bika ambon, lapis legit, dan kue talam. Usaha toko Alya dilanjutkan Ibu yang pandai membuat makanan tradisional. Dari hasil penjualan kue, Ibu membesarkan Alya. Ibu sangat rajin dan tak pernah bosan menemukan resep terbaru untuk tokonya. Banyak pelanggan yang datang membeli kue. Tidak jauh dari rumah Alya, tinggal seorang anak laki-laki bernama Arya. Ia teman sekolah Alya, namun berbeda kelas. Arya tinggal bersama ayahnya. Ibunya sudah lama meninggal karena sakit sejak Arya duduk dibangku Madrasah Diniyah kelas 5. Ayah Arya memiliki lahan yang luas, digunakan untuk beternak sapi dan ditanami sayur mayur, seperti jagung dan ubi kayu. Bila pulang, ayah suka membawakan Arya, susu hasil perahan. Walau satu sekolah, mereka tak mengenal satu sama lain. Perkenalan terjadi saat Arya pulang dari sekolah, singgah ke pasar menemani Ibunya. Di jalan Alya melihat anak kecil sedang mengambil sayur mayur yang sudah rusak dan memasukkannya ke dalam kantung plastik hitam. Tak hanya Alya rupanya yang melihat gerak-gerik anak kecil itu, tetapi juga Arya. Mereka menghampirinya. Alya bertanya lebih dahulu" Hai siapa namamu?" tanya Alya. Anak itu tidak serta merta menjawab. Ia sepertinya terkejut melihat Arya dan Alya. " Nama saya, Adi!" jawab Adi. " Mengapa kamu mengambil sayur-mayur rusak ini, Adi?" tanya Alya melihat sayur mayur dari dalam kantong kresek yang dipegang Adi. " Sayuran ini untuk masak Ibu di rumah, Kak!" jawab Adi seraya menundukan kepala. " Astagfirullah, mangapa harus sayur yang rusak?" seru Arya. Hatinya segih mendengar penuturan Adi. Arya berlari meninggalkan Adi dan Alya tanpa memberitahu kemana tujuannya. Alya bingung dengan ulah temannya. Apakah yang akan dilakukan Arya? Bersambung Jakarta, Jum'at, 10 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post