Guru Penggerak itu Guru Sukses

Penulis: Ernawati Sulistiyaningsih, S.Pd

Media guru Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan webinar III pada hari Rabu, 06 Mei 2020, setelah mendulang sukses di kegiatan webinar I dan II. Antusiasme peserta guru mengalami kenaikan yang signifikan terutama di webinar III yang diikuti seribuan guru penggerak dari seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan Media Guru bekerja samaIndosat Ooredoo. Webinar III mengangkat tema “GURU PENGGERAK MENJAWAB”, menghadirkan guru-guru penggerak dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB, dibuka oleh CEO Media Guru Indonesia, Bapak Mohammad Ihsan yang bertindak langsung sebagai host. Sebagai kata pembuka, beliau menyampikan latar belakang dilaksanakannya acara webinar III yaitu kegiatan webinar dimaksudkan untuk memberikan kesempatan panggung istimewa berbagi pengalaman kepada para penggerak. Beliau juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para gurusianer yang telah sukses menyelesaikan tantangan menulis gurusiana mulai dari tantangan 30 hari dengan 555 peserta peraih piagam biru, 60 hari dengan 209 peraih piagam perak, dan 90 hari dengan 133 peraih piagam emas. Bahkan diantara penulis gurusianer yang berhasil memenuhi tantangan itu beberapa diantaranya dapat menghasilkan karya buku. Tidak hanya itu agar gurusianer tetap dapat berkarya saat wabah virus covid 19, menyelenggarakan berbagai pelatihan yang dilakukan secara online seperti Sagusabu, Sasisabu, Pelatihan MengubahPTK dan KTI Menjadi Buku, dan Pelatihan Membuat Setelah penyampaian kalimat pembuka,

Bapak Mohammad Ihsan mempersilakan Bapak Dr. Praptono sebagai Keynote Speaker, beliau adalah Direktur dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus. Beliau menyampaikan rencana besar Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud untuk merekrut puluhan ribu guru penggerak. Menjawab pertanyaan salah seorang peserta tentang perbedaan relawan penggerak dan guru penggerak. Menurut beliau, Relawan Penggerak itu termasuk didalamnya kepanitian, fasilitator, dan narasumber. Sementara Guru penggerak akan memiliki jenjang karier yang jelas dan berkualitas sebagai penggerak. Diharapkan setiap kepala sekolah direkrut dari guru-guru penggerak. Launching guru penggerak aka nada portal secara khusus, bagi guru yang ingin mengikuti program ini, dapat mendaftar secara online. Program ini bertujuan agar skor pendidikan di Indonesia untuk kemampuan membaca, matematika, dan sains bisa meningkatkan skor Indonesia pada PISA kedepannya.

Webinar III menghadirkan para narasumber yang luar biasa, yaitu empat guru penggerak di daerah masing-masing. Sosok guru yang menginspirasi dan sukses membawa perubahan wajah pendidikan di daerah dengan berbagai program budaya literasi, yang pastinya sangat menginspirasi para guru di daerah lain.

Narasumber pertama menampilkan sosok guru asal Makasar, yaitu Bapak Alphin Sahruddin, S.Pd, M.Pd, pengajar di SDN Kompleks IKIP I Makasar Sulawesi Selatan. Beliau mengulas pengalaman menggerakkan budaya literasi di Makasar dengan program ICE TIBET, merupakan kependekan dari Inspiration, Creation, Endorsement, Team Work, Implementation, Branding, Evaluation, Try Again. Beliau menyampaikan bahwa Branding yang paling bagus adalah para alumni yang bercerita, bergerak, dengan berbagai prestasi-prestasi yang sudah ditampilkan. Setiap kegiatan pelatihan literasi yang telah dilakukan harus ada evaluasi. Dan sesuangguhnya pelatihan yang sukses itu adalah yang berhasil mewujudkan mimpi peserta.

Narasumber kedua menghadirkan guru hebat yang tahan banting dari Madura, Ibu Tri Sulistini, S.Pd, M.Pd, guru SMPN 6 Pamekasan Jawa Timur. Program yang dilaksanakan adalah LISA MNIS (Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa) dan program inovasi public Si Caping Ungu ( Sistem Membaca Terdamping untuk Meningkatkan Hasil Ulangan)

Narasumber ketiga berasal dari kota Lampung, Bapak Elly Alpes Jusa, bertugas sebagai guru SMPN 1 Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat. Beliau sukses mengajak seluruh muridnya untuk membersihkan dan menjaga di pekarangan dan sungai secara konsisten selama 365 hari. Beliau menuliskan pengalamannya menjadi sebuah buku. Guru penggerak menurut Bapak Alpes adalah guru yang memiliki tekad kemampuan mendidik kapan saja, dimana saja, oleh siapa saja bisa dilakukan.

Sosok guru penggerak yang terakhir berasal dari Belitong,kota Laskas Pelangi, Ibu Dian Intan Marsifa Fauzia, S.Pd.SD, bertugas di SDN 25 Membalong Bangka Belitung. Baliau menyampaikan bahwa guru penggerak merupakan guru role models, tidak hanya membaca di perpustakaan, tetapi mampu memberdayakan perpustakaan salah satunya yang telah dijalankan adalah piket perpustakaan. Beliau memberikan motivasi sebagai pesan kepada seluruh guru bahwa “Sekecil apapun perubahan yang kita lakukan dengan niat yang tulus, penuh cinta, dan komunikasi yang baik serta konsisten tentu akan menjadi inspirasi untuk orang lain”. Beliau juga menyampaikan pengalamannya menerapkan TRIPLE ACTION (3ACT).

Setelah narasumber selesai membagikan pengalamannya, host membuka acara tanya jawab antara peserta dan narasumber. Narasumber juga diberikan kesempatan untuk memberikan kata penutup tentang guru penggerak menurut mereka. Bapak Alphin menyampaikan bahwa guru penggerak adalah sosok yang berdaya dan memberdayakan. Kita yang bergerak atau kita diam orang lain yang bergerak. Kartu nama terbaik adalah buku. Ibu Tri menyampaikan bahwa guru penggerak merupan sosok yang sangat dekat dengan dunia literasi. Keterbatasan bukan penghalang untuk menggiatkan literasi. Bapak Alpes memandang guru penggerak sebagai guru yang memiliki niat dan tekad yang kuat untuk mendidik. Ibu Dian mengatakan bahwa guru penggerak merupakan role models.

Seluruh rangkaian pertemuan forum webinar III berjalan lancar dan sukses. Host sekaigus CEO Media Guru dalam kata penutupnya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada keynote speaker dan keempat narasumber serta para peserta webinar III.

Salam Literasi Jakarta, 12 Mei 2020

#DirumahAja

#Gurupenggerak

#IndosatOoredoo