Ernawati Sulistiyaningsih

Ernawati Sulistiyaningsih, biasa dipanggil Erna. Lahir di Purwokerto, 01 Januari. Kini mengajar di SDN POndok Bambu 01 Pagi, Jakarta Timur. Tinggal di daerah Pu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karantina Mandiri di Lingkunganku

Karantina Mandiri di Lingkunganku

#Tantangan Gurusiana #Tantangan menulis hari ke-86 Karantina Mandiri di Lingkunganku Sudah 2 hari ini, lingkungan rumahku mengisolasi secara mandiri dengan menutup setiap ujung jalan kecil ( gang ) dengan portal berupa palang kayu dan pintu besi. Upaya ini dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran wabah virus covid 19. Hari pertama pelaksanaan penutupan membuat beberapa pengendara motor dan gerobak penjual sayur dan makanan bingung dan harus berputar-putar. Mereka banyak bertanya kepada warga arah jalan keluar. Ada beberapa yang pengendara yang menyambut positif, tetapi ada yang menggerutu. Salah satunya para pedagang sayur dan makanan yang terpaksa memutar balik gerobak dagangannya dan kehilangan pelanggan sementara waktu. Di hari kedua, lebih kondusif. Pedagang sayur langganan diperkenankan masuk oleh petugas yang menjaga pintu namun ditentukan waktunya. Pengendara ojek online yang menerima orderan dari warga menunggu diluar portal dan menghubungi warga untuk mengambil orderannya. Warga dari luar tak bisa masuk, namun warga dari dalam yang ingin beraktifitas, diperkenankan keluar dengan sepengetahuan warga melalui satu pintu besi yang sudah ditentukan dan dikunci kembali. Spanduk himbauan kepada warga untuk stay di rumah dan melakukan aktifitas yang bisa melindungi diri dari wabah serta mencegah penyebaran virus cobid 19 dipasang di setiap sudut jalan. Warga juga semakin banyak yang menggunakan masker saat keluar rumah. Masker kain yang dibuat oleh salah seorang warga di lingkungan saya. Ia menjual dengan harga murah. Selain membantu keuangan warga, juga akan lebih terlindung dari wabah. Para orang tua mengedukasi anak-anak dan remaja untuk tetap stay di rumah dan apabila terlihat di luar rumah bermain, mereka langsung menegur tak peduli anaknya atau anak tetangga. Semua menjadi tanggung jawab bersama. Dan yang lebih menarik, beberapa warga melakukan kegiatan berjemur diri antara pukul 08.00 sampai dengan 10.00, di depan rumah mereka dengan tetap menjaga jarak 2 meter, bahkan beberapa warga berjemur di lantai 2 rumahnya, sambil membaca buku, bermain gawai, berolah raga, dan menyiangi sayuran. Hubungan antar warga semakin harmonis. Yang biasanya jarang bertemu dan komunikasi karena kesibukan bekerja, dapat bertegur sapa walau tetap harus berjauhan. Semoga dengan upaya sosial distancing yang sudah diterapkan dan tetap mengikuti himbauan pemerintah dengan penuh kesadaran, wabah ini akan segera hilang. Kita dapat kembali hidup normal dan nyaman, berinteraksi dengan sesama. Dan hal-hal baik tetap kita bisa terapkan seperti menjaga kebersihan, gotong royong, tolong menolong, dan kedekatan hubungan dengan keluarga tetap terjaga. Aamiin Jakarta, Kamis, 9 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus ya kalau semuanya bisa disiplin

09 Apr
Balas

Benar sekali say, disiplin dan kompak menjalankan aturan,InsyaAllah wabah akan cepat hilang.

10 Apr

Alhamdulillsh..gebrakan yg patut dititu..mengutamakan keselamatan warga lingkungan bersama sama..salam

09 Apr
Balas

Iya pak Eko, pengurus RT dan staffnya cepat tanggap. Barakallah pak Eko

09 Apr



search

New Post