Ernawati Sulistiyaningsih

Ernawati Sulistiyaningsih, biasa dipanggil Erna. Lahir di Purwokerto, 01 Januari. Kini mengajar di SDN POndok Bambu 01 Pagi, Jakarta Timur. Tinggal di daerah Pu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karena Tantangan Butuh Pembuktian (The Power Of Kepekso)
Media Guru

Karena Tantangan Butuh Pembuktian (The Power Of Kepekso)

KARENA TANTANGAN BUTUH PEMBUKTIAN

(THE POWER OF KEPEKSO)

Informasi tentang tantangan menulis di Media Guru Indonesia pada pertengahan Januari 2020 dari sahabat TNGP tidak segera kutanggapi. Walau saat itu aku telah memiliki sebuah buku, namun tetap saja rasa tak percaya diri dan kekhawatiran muncul mengalahkan keyakinan untuk menerima tantangan menulis 90 tanpa jeda. Aku sadar betul akan minimnya kemampuan dalam dunia tulis menulis.

Hingga suatu sore aku membaca buku catatan harian Almarhum Bapak. Beliau dengan apik mencatat semua peristiwa yang pernah dialami oleh bapak dan kami, anak dan cucunya. Terlintas dibenakku pertanyaan.” Bapak bisa melakukan ini sejak lama, mengapa aku tidak bisa?”. Keraguan berubah menjadi tekad yang besar untuk membuktikan bahwa aku bisa seperti Almarhum Bapak.

Sejak itu kupelajari petunjuk mengikuti tantangan menulis 90 hari tanpa jeda di media sosial Facebook. Tugas yang harus dilakukan menulis setiap hari dengan tema dan katagori bebas, boleh cerpen, puisi, opini, best practice, reportase dan kolom. Dan sebagai rewardnya, sang penulis akan mendapatkan piagam biru untuk 30 hari menulis tanpa putus, piagam perak untuk 60 hari tanpa jeda, dan piagam emas special untuk yang sukses 90 hari menulis tanpa henti. Sejujurnya piagam untukku itu hanya bonus, tetapi yang menjadi tujuannya adalah Ingin menulis dan memiliki harapan dapat memiliki sesuatu yang bisa dikenang oleh anak dan keturunanku.

Tantangan bagiku adalah sebuah kata yang memotivasi hidup untuk meraih kesempatan menemukan kekuatan dalam diri, tak sebatas keinginan dan harapan Strategi harus dibuat agar lulus dalam tantangan Media Guru Indonesia. Membaca artikel setiap hari, banyak mendengar dan melihat, mencari tempat dan waktu yang tepat, mencari teman untuk sharing, dan menulis konsep di buku bersampul warna emas dan harus menulis di sekolah adalah strategi yang akan kuterapkan.

Pada hari pertama dimulai tantangan tanggal 15 Januari 2020, aku mulai menulis di buku dan kutuangkan di Samsung Note. Judul tulisan pertama” Siap Menerima Tantangan”. Segera kuminta kesediaan teman untuk membaca dan memberikan masukan. Beliau bersedia membantu swasunting sebelum tulisanku tayang di blog Gurusiana.

Banyak perubahan sejak mengikuti tantangan, waktuku lebih bermanfaat dan wawasan bertambah Aku menjadi pengamat dan pendengar yang baik, sehingga teman suka menggoda “Jangan curhat ke bu Erna, nanti dijadikan tulisan!”. Hehe

Dalam perjalanannya bukanlah tanpa masalah. Memasuki tantangan 60 hari, beberapa teman mengalami terjun bebas. Sangat menyedihkan. Kesibukan mengisi pembelajaran secara daring dan terjadinya pandemi covid 19 yang mengharuskan stay at home menjadi kendala yang mungkin bisa menyebabkan terjun bebas. Aku harus memiliki strategi baru mengubah masalah menjadi kekuatan untuk sukses. Apapun diusahakan untuk tetap semangat berkarya. Menyerah, aku bisa memilih untuk menyerah tetapi karena sudah komitmen maka harus mencari solusi terbaik.

Solusinya adalah disiplin menulis disaat dini hari, lalu tidak tidur sebelum kirim tulisan dan wajib membaca sabu sagu (satu buku satu minggu). Alarm gawai disetting pukul 13.00 WIB sebagai penanda harus sudah memiliki tulisan, aku juga membuat tulisan di kertas bertinta merah di dinding tempat tidur “Sudahkah kirim tulisan? Ingin terjun atau lanjut?”. Jurus ini sangat ampuh menghadapi keteledoranku. Idepun mengalir karena pembiasaan membaca setiap hari.

Aku mulai menerima tawaran gurusianer membuat karya antologi dan mengikuti lomba yang diadakan Media Guru Indonesia. Tiga karya antologi berhasil terbit yaitu “Bersama Merajut Pelangi”, “Mengukir Karakter Generasi Emas”, dan Tasbih Senandung Rindu. Satu buku tunggal non fiksi sedang dalam proses penyusunan.

Tepat tanggal 13 April 2020, aku dapat membuktikan lulus tantangan menulis 90 hari tanpa jeda dengan tulisan pamungkas berjudul ”Berbagi Cerita di Tantangan Menulis 90 Hari Tanpa Jeda”. Aku yakin semua terwujud atas kehendak Allah. Berdoa dengan keyakinan dan terus belajar mengambil setiap tantangan untuk menemukan kualitas hidup lebih baik. Karena sesungguhnya tantangan butuh pembuktian, maka aku belajar arti komitmen dan strategi agar sukses meraih mimpi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu. Akhirnya terbiasa

10 Jun
Balas

Mantap Bu. Akhirnya terbiasa

10 Jun
Balas

Terima kasih ibu Magrina, salam sehat selalu, baarakallah ibu

10 Jun

Keren, ada tekad, semangat dan motivasi, kemauan untuk menaklukan. Tapi jangan pesimis, karena kompetensi itu ada pada diri. Saya yakin, tulisan ini salah satu dari pemmenng The Power of Kepekso. Aamiin

13 Jun
Balas

Menang itu bonus pak, Irwan, bisa ikutan lomba sudah seneng bangeet ... terima kasih sudah beri support saya yang luar biasa , baarakallah pak, selalu sehat. Aamiiin

13 Jun

Semoga menang..aamiin

13 Jun
Balas

Aamiiin .. suwun pak Iqbal

13 Jun

Seneng aku membacanya, memberi semangat baru juga untuk ku, makasih bu, super banget

10 Jun
Balas

Alhamdulillah, monggo bu dicoba tipsnya ... baarakallah bu Indaryati, salam kenal

11 Jun

Keren Bun , dapat menginspirasi saya yang baru memulai di gurusiana

26 Jul
Balas



search

New Post