Ernawati Sulistiyaningsih

Ernawati Sulistiyaningsih, biasa dipanggil Erna. Lahir di Purwokerto, 01 Januari. Kini mengajar di SDN POndok Bambu 01 Pagi, Jakarta Timur. Tinggal di daerah Pu...

Selengkapnya
Navigasi Web
MERAWAT CINTA DI TENGAH WABAH QIF 19
Lomba bulan Mei 2020

MERAWAT CINTA DI TENGAH WABAH QIF 19

MERAWAT CINTA DI TENGAH WABAH QIF 19

Lomba Artikel #DirumahAja

Penulis: Ernawati Sulistiyaningsih, S.Pd

Tak terasa sudah dua bulan saya telah melewati hari-hari dengan beraktifitas di rumah saja. Tentu banyak perubahan yang dirasakan oleh diri sendiri dan orang-orang di sekitar saya. Pandemi QIF 19 dan himbauan yang harus dipatuhi telah mengembalikan fungsi saya yang nyaris terlupakan dan kewajiban kepada Tuhan, keluarga, masyarakat, dan sesama makhluk Allah yang sempat terlenakan.

Pastinya Allah Maha Tahu apa yang telah direncanakanNya dengan datangnya virus QIF 19, Allah ingin memberikan kesempatan kepada manusia kembali kepada fitrah dan perannya dengan cinta karena ridaNya. Cinta yang mulai terkikis karena kesibukan mengejar dunia yang tiada habisnya.

Dirumah saja dapat merawat kembali cinta yang dimiliki setiap manusia sehingga semakin subur dan terus bersemi sampai wabah virus ini berakhir. Merefleksikan cinta kita dalam menunaikan kewajiban sesuai perannya. Memang tak mudah, namun dengan niat yang kuat dan kesempatan waktu yang banyak dapat mewujudkan itu semua. Berikut pengalaman saya merawat cinta saat di rumah sebagai seorang hamba Allah, istri dan ibu bagi anak-anak saya, guru, masyarakat serta sesama makhluk Allah.

1. Cinta kepada Allah

Sebelum virus QIF 19 merebak, banyak diantara kita yang menunaikan ibadah hanya sekedar menunaikan kewajiban saja. Kualitas dan kuantitas ibadah yang masih minim dan kurang menjadi prioritas, contoh mengabaikan dzikir setelah salat dan salat diakhir waktu karena kesibukannya.

Di rumah saja memberi kesempatan saya untuk memperbaiki ibadah dan menunaikan kewajiban kepada Allah lebih berkualitas dan kuantitas, seperti mengisi waktu dengan aktifitas membaca dan menghapal Al-Qur’an, shalat berjamaah, mengikuti kajian online, mendengarkan tausiah melalui media elektronik, merutinkan amalan sunah. Saya dapat langsung mengawasi serta memperbaiki ibadah anak-anak seperti cara berwudhu dan salat sesuai tuntunan agama, membimbing membaca Al-Qur”an dan membiasakan salat berjamaah tepat waktu, membacakan buku tentang tuntunan ibadah dan kisah teladan para Nabi.

2. Cinta kepada anggota keluarga

Sebagai wanita pekerja selama di rumah saya menjadi lebih paham bagaimana menjadi ibu rumah tangga yang harus mengurus semua urusan rumah sejak bangun tidur hingga tidur kembali, beberes, masak, mencari resep baru untuk makanan kesukaan suami dan anak-anak, mencuci dan menyetrika baju, menata ulang perabotan rumah. Mengasah kemampuan menulis, membaca buku, merawat dan memanjakan diri dengan tidur siang kesempatan langka yang bisa saya lakukan.

Perhatian seorang ibu membuat anak-anak semakin dekat dengan saya, membimbing, menemani mereka menyelesaikan tugas home learning, mengajarkan life skill agar kelak dewasa, anak-anak mandiri dan tidak menjadi raja yang selalu memerintah orang tuanya. Komunikasi dengan suami dan anak semakin lancar, mengingatkan ketika salah dan memberikan pujian ketika melakukan kebaikan karena cinta.

3. Cinta kepada anak didik

Selama di rumah, saya tetap mejalankan kewajiban sebagai guru bagi anak didik. Setiap hari belajar pukul 07.00 WIB, saya memberikan tugas home learning melalui whatshap group orang tua. Tugas mengacu kepada kurikulum Dinas dan mengemasnya menyesuaikan kondisi anak didik, tidak memberatkan dan tetap menyenangkan. Batas waktu penyerahan tugas fleksibel, bagi orang tua tidak bekerja dikumpulkan pukul 12.00 WIB dan yang bekerja pukul 19.00 WIB. Saya menilai tugas sebagai bentuk evaluasi. Rasa kangen dituangkan dengan membuatkan video dan bertanya kabar melalui gawai.

4. Cinta kepada sesama makhluk Allah

Makhluk Allah yang terdekat adalah tetangga. Selama di rumah walau harus social distancing dan bermasker saya bisa berinteraksi dengan mereka berjemur, berbagi makanan atau sembako. Berkebun dan merawat tanaman menjadi aktifitas rutin selain memberi makan kucing liar yang selalu hadir di depan rumah. Dengan semua orang beraktifitas di rumah polusi semakin berkurang, udara semakin bersih, dan kondisi bumi semakin baik karena terhentinya pemanasan global.

Sungguh, rencana Allah sangat indah. Manusia jadi semakin cinta dan dekat denganMu, peduli kepada sesama makhluk, Semoga cinta yang telah dirawat semakin subur dan membawa kebaikan selamanya.

****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren paparannya Bun.

13 May
Balas

Alhamdulillah, terima kasih ibu Lili, barakallah selalu sehat ibu

13 May

alhamdulillah dapat menabur dan merawat cinta dalam segala pandangan. barakallah

05 May
Balas

Waafik Baarakallaj ibu Ririn.. salam kenal

05 May



search

New Post