PELUKIS CINTA
PELUKIS CINTA
OLEH
ERNAWATI SULISTIYANINGSIH, S,PD
Lomba bulan Februari 2021
Sosok laki-laki yang telah menikah di dalam Al-Qur'an disebut pemimpin keluarga dan Allah memberikan kelebihan untuk melaksanakan berbagai peran yang harus dilakukan sebagai suami dan ayah bagi anak-anaknya. Tentu membutuhkan perjuangan yang keras untuk menjalankan amanah itu. Pengorbanannya tak mengenal waktu dan lelah demi kebahagiaan istri dan buah hati. Hal ini juga dilakukan oleh pejuang keluarga kami yaitu Bapak, aku biasa memanggilnya. Perjuangan yang didasarkan atas cinta yang tulus dan kenal lelah sepanjang hidupnya.
Tahun 1965, Bapak merantau ke Jakarta sorang diri. Bapak ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk masa depan anaknya, walau bapak harus berjuang menaklukan kota Jakarta yang tentunya tak mudah. Pertama kali bekerja sebagai pemecah batu dan penarik kabel listrik pada pembangunan jalan raya. Sungguh melelahkan pastinya bagi Bapak yang bertubuh kecil. Beliau tak merasa malu, yang terpenting pekerjaan itu halal dan dapat tinggal di Jakarta bersama keluarga. Niat baiknya dikabulkan Allah.
Dengan hasil jerih payah bekerja, Bapak akhinya bisa membawa kami dan sepeda ontel kesayangannya ke Jakarta. Kami menempati rumah sewa yang sangat sederhana. Bapak beralih profesi menjadi penjual baju dan mama membantu mencari nafkah menjual sayur mayur. Pagi hari Bapak membantu mama membersihkan sayur mayur sebelum di jual. dan melayani pembeli di pasar.
Belum hilang rasa lelah, sore hari Bapak harus membawa kardus besar berisi aneka pakaian dewasa dan anak-anak dengan sepeda ontelnya menuju pasar yang cukup jauh dari rumah. Menata pakaian di atas meja besar dan menanti pembeli dengan sabar diterangi lampu petromak sambil menahan kantuk yang kerap datang mendera, mengusir nyamuk yang menggigit kulitnya dan menahan dinginnya angin malam serta hujan deras yang tiba-tiba turun membuat Bapak harus segera membereskan dagangan adalah bagian dari duka yang Bapak rasakan.
Sungguh tak selamanya keberuntungan menghampiri Bapak. Pernah suatu hari Bapak pulang tak membawa uang, dengan sedih dan suara yang sangat pelan beliau menyampaikan maaf kepada mama, seolah kesedihan mereka berdua tak ingin diketahui buah hatinya, Bapak sangat menjaga perasaan anak-anaknya yang masih kecil. Hiks
Bapak selalu optimis dan memegang prinsip, yaitu sabar dan shalat sebagai penolong dari kesulitan, ikhtiar sebagai pengangkat derajat kehidupan dan kejujuran kunci kesuksesan. Prinsip inilah yang membuat Bapak selalu bersemangat berjuang dan dipercaya orang dan bekerja sebagai karyawan swasta di beberapa perusahaan di Jakarta dan luar kota karena kejujuran dan kecerdasannya. Selain pekerja keras, Bapak sangat religius. Dalam setiap hajatnya, Bapak selalu berdoa dan memohon petunjuk Allah, termasuk ketika menginginkan rumah istimewa , rumah di depan masjid. Rasanya mustahil menurut orang lain, tapi tidak untuk Bapak. Allah menjawab doa. Bapak dapat mempunyai rumah yang letaknya 3 langkah dari masjid. Alasannya agar istri dan anak-anaknya selalu ingat Allah. Masyaallah
Dibalik kesibukannya mencari nafkah, beliau menyempatkan hadir sebagai sosok yang penuh cinta dan perhatian. Diajak berkeliling ke pasar burung dengan sepeda ontelnya. digendong melewati jembatan di atas kali besar penghubung rumah dengan sekolah, berkumpul makan bersama melingkar adalah hal berkesan yang Bapak hadirkan di keluarga dan tak terlupakan.
Dalam mendidik, Bapak adalah guru terbaik. Mendidik dengan cinta dan memberi contoh terutama dalam hal ibadah. Bapak tak pernah berbuat kasar dan menyimpan dendam. Menasehati, menegur dan membuat surat cinta adalah cara bapak merubah prilaku buruk kami. Apabila disakiti, dikecewakan, bahkan dihina, beliau selalu mengingatkan kami untuk sabar dan mendoakan orang tersebut.
Masa tuanya dihabiskan untuk beribadah. Lisannya selalu menyebut nama istri dan anaknya dalam doa. Bapak tak berhenti menorehkan warna cinta dalam lembaran kehidupannya. Sungguh Bapak adalah pelukis cinta yang dikenang akan kebaikannya, hingga akhirnya beliau menghadap Sang Khalik dengan tenang menyusul mama. Ya Allah, berikan surga untuk kedua orang tuaku. Amin.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget Bu tulisannya, sukses selalu untuk Ibu
Terima kasih Pak Drs. Sunindio
Kisah yang menarik, Bu Erna. Kok ndak ada tagur yang lain?
Belum mulai lagi Pak Ir ...
Kisah teladan ayah yang sungguh luar biasa. Semoga beliau ditempatkan Allah SWT di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.
Menarik kisah ayahnya bu, semoga masuk nominasi
Alhamdulillah. Amin Ya AllahTerima kasih ibu sudah mampir dan baarakallah
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Erna
Terima kasih Ibu Yeli, doa yang sama untuk Ibu dan keluarga, saya masih masih perlu banyak belajar menulis, Bu Yelli
Netes eluh ning pipi, Mbak. Moco tulisanmu, eling wong tuwaku. Semoga orang tua kita tenang di surgaNYA. Salam kenal dari Rangkasbitung.
Aamiin Ya Allah, disaat menulis tentang orang tua pastinya semua anak akan mrebes mili ya Pak, teringat atas pengorbanan keduanya dan sedih atad ketidakberdayaan membalas jasa keduanya selagi masih hidup :(
Mantap bunda... Sukses selalu.... Salam. Kenal. Dari makassar... Akunnya saya follow bunda.. Ditunggu follow baliknya...
Mantap bunda... Sukses selalu.... Salam. Kenal. Dari makassar... Akunnya saya follow bunda.. Ditunggu follow baliknya...
Mantap bunda... Sukses selalu.... Salam. Kenal. Dari makassar... Akunnya saya follow bunda.. Ditunggu follow baliknya...
Alhamdulilah dapat kawab baru, InsyaAlalh saya follback Pak