Erni Astuti

Indahnya dunia menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
                                                          Malaikat Bertudung Al-Quran

Malaikat Bertudung Al-Quran

Teringat dengan seorang guru yang lama sekali saya tidak bersua ke rumahnya. Mungkin dulu saya adalah mahasiswi yang sering datang ke rumahnya. Bahkan kalau sudah keasikan ngobrol, menunggu diusir baru pulang ke rumah. Banyak kenangan serta cerita yang tidak pernah saya lupakan bersama beliau. Awal mula kami bertemu bukan di ruang perkuliahan, tapi di mushola kampus yang merupakan base camp para mahasiswa ketika tidak ada jam kuliah.

Cerita kami dimulai dari kebutaan serta kebisuan saya akan Al-Qur’an. Buta memahami isinya serta bisu untuk melafadzkanya. Seperti hujan yang turun memberikan kehidupan, Beliau menawarkan kajian rutin setiap pekan untuk mengkaji asma-asma Allah. Masya Allah tawaran itu tidak saya sia-siakan. Setiap pekan saya rutin menyetorkan hafalan Juz 30. Juz terakhir di dalam Al-Qur’an yang mungkin anak-anak TK dan SD sudah banyak yang hafal. Sebetulnya malu sekali usia sudah 24 tahun hafalan masih di Juz Amma. Tetapi lebih malu lagi ketika nanti di hadapan Illahi tak punya bekal untuk menuju keindahan surgawi.

Teringat dengan kata-kata beliau yang sangat memotivasi hidup saya, beliau berkata “Saya ingin membangun keluarga ahlul Qur’an”. Cita-cita yang sangat mulia. Kata-kata ini terus terngiang di dalam pikiran saya. Saya yang dulu membaca Al-Qur’an tak tau mana yang panjang dan pendek bolehkah bercita-cita seperti beliau?... Doakan saya bisa membangun keluarga ahlul Qur’an, melahirkan generasi pecinta Qur’an, dan mendidik anak-anak dengan Qur’an.

Kini saya merasakan rindu yang amat dalam dengan majelis ilmu yang beliau buat untuk para pejuang Qur’an. Teringat saat menyetorkan ayat per ayat dengan beliau. Beliau sangat sabar bahkan terus memotivasi diri ini agar selalu rindu dengan Al-Qur’an. Kini majelis ilmu ini sudah lama tak terdengar, tetapi kerinduan ini masih sama. Rindu berkumpul dengan para pejuang Qur’an.

Dari lubuk hati yang terdalam diri ini ingin menyampaikan terimakasih karena sudah memberikan ilmu dunia dan akhirat. Kuberi nama engkau Malaikat Bertudung Al-Qur’an. Malaikat yang senantiasa taat kepada perintah-Nya, menutupi cela kosong dengan sinar Al-Qur’an. Semoga kelak kita akan dipersatukan di Jannah-Nya. Berkumpul dengan para ahlul Qur’an. Aamiin.

Malaikat Bertudung Al-Qur’an untukmu guru yang selalu saya banggakan Ibu Aulia Musla Mustika.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah... Ceritanya sangat menginspirasi..... Salam kenal....

03 Jul
Balas

Subhanallooh, barokalloohu fiiki.Semoga Alloh terus membimbing kita semua untuk membumikan Al-Qur'an dan mengamalkan nilai-nilainya , aamiin.

03 Jul
Balas

Aamiin

03 Jul
Balas

Semoga Allaah senantiasa meRajmati beliau dan guru2 yg sdh berjuang u kemudemi terjaganyaaliaan Al Quran. Aamiin

03 Jul
Balas

aamiin ya Allah..

03 Jul
Balas

aamiin ya Allah..

03 Jul
Balas

aamiin ya Allah..

03 Jul
Balas

aamiin ya Allah..

03 Jul
Balas

aamiin ya Allah..

03 Jul
Balas



search

New Post