Pekerjaan Rumah :

Alhamdulillah mama sudah keluar dari Rumah Sakit 

Ciiiit… Iciiiiit… suara itu begitu kencang terdengar. Aku menoleh ke kiri dan kanan, mencari sumber suara. Sesaat aku menemukan sumber suara itu dan melihat kakak ku yang biasa dipanggil  Adang melambai-lambaikan tangan memanggil ku. Aku lansung menghentikan motor ku dan membelokkan motorku ke sebelah kanan dan mendekat menemui Adang kakak ku. 

Adang bilang, “ Mama sakit, sudah empat hari tidak makan”, Aku terdiam, tampa bicara lagi, aku langsung masuk ke rumah, dan tanpa mengetok dulu, langsung masuk kamar mama.

Aku lihat mama terbaring di ranjangnya, lemah… akupun mendekat dan berbisik, Ma… Mama….

Mama menoleh lemah, dan mengangguk … tanpa suara…  Aku merasa sangat sedih, kutatap wajah mama. Ma... Apa yang terasa ma ??"..tanya ku lagi. Mama menggeleng dan memejamkan mata. Penjelasan eselanjutnya justru ku dapat dari Adang.

Ku tatap wajah mama lebih dalam, wajah teduh mama nampak begitu ikhlas. Ya Allah.. hati ini begitu sedih, dan merasa bersalah. Sebagai anak yang paling dekat tinggal dari rumah mama, aku jarang melihat mama. Kesibukanku bekerja membuatku lalai dan lupa untuk melihat mama. Jangankan membuatkan masakan kesukaan mama, untuk mampir sesaat saja aku tak punya waktu.

Dengan penuh rasa bersalah, ku rawat mama di rumah, tapi setelah 10 hari dirawat dirumah, mama  tidak malah membaik, tapi justru semakin lemah. Rasa khawatir mulai muncul, aku berusaha membujuk mama untuk di rawat di Rumah Sakit. Tapi mama tetap kekeh, ndak mau. Tapi setelah dibujuk terus akhirnya Alhamdulillah mama mau juga. Tanpa buang waktu mama kami bawa ke IGD Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi. 

Selama di rumah sakit, perawatan mama semakin serius, mama sakit magh, hipertensi, panas dalam yang cukup parah, itulah yang membuat mama tidak mau makan. Kami, anak-anak mama bergantian menunggui mama. 

Selama empat hari mama dirawat dan minggu ini Alhamdulillah mama sudah dibolehkan pulang tapi tetap harus rawat jalan.

Alhamdulillah..