Raut muka cowok berhidung mancung (Ahmad) yang masih terlihat bingung karena beberapa kejadian yg sudah dialami. Ditepuk punggungnya oleh salah satu teman kosnya. Tersentak dan terucap kata "ajjoorrr" dari mulut pemuda itu. Sesuai dengan perasaannya saat ini. Hancur berkeping-keping.

Kegalaunnya belum terpecahkan. Suasana kos-kosan yang biasanya saling berkelakar sekarang pun terlihat suasana hening. Karena biasanya Ahmad yang suka bercanda, dia sekarang banyak terdiam untuk berpikir, apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk menghadapi tukang bakso yang manis itu.

Pukul 02.30 Ahmad terbangun dan melaksanakan salat tahajjud. Di sepertiga malamnya dia bermunajad mohon petunjuk kepada sang penguasa jagad. Dengan penuh kekhusyukan Ahmad berdoa. Berharap mendapatkan jawaban yang terbaik. Selesai bermunajat, Ahmad tertidur sambil bersandar di dinding musalla. Tepat pukul 04.30 Ahmad terbangun dan terasa jernih pikirannya. Seolah-olah terjawab langsung atas doa di sepertiga malamnya. Ahmad langsung berpikir untuk terus melakukan hubungan dengan cewek tukang bakso itu. Tapi tidak untuk melakukan hubungan asmara layaknya laki-laki dan perempuan. Tapi untuk melakukan praktik kerja nyata. Selain itu Ahmad ingin melakukan kerja sama bisnis Bakso bersama, karena kebetulan Ahmad mahasiswa Ekonomi yang setahun lagi dia targetkan untuk wisuda. Dia berencana menamakan bisnis baksonya "BAKSO PEMIKAT".