Guru Tanpa Gelar
Guru Tanpa gelar, itulah dirimu
Seperti itulah aku memanggilmu
Inspirasiku indah di setiap sudut benakku
Titahmu yang membawa kerinduan
Dan titahmu juga penuh makna
Ketika engkau berdiri, di situlah sorot pandang tajam yang terlihat
Ketika engkau menunjuk, di situlah semuanya berhenti berucap
Ketika engkau memandang, rasa penuh asa aku merasa
Ketika engkau merenung, sang embun pun jatuh lirih enggan mengganggumu
Guru Tanpa gelar, aku memanggilmu
Setiap tetesan salju jernih, ibarat itulah yang engkau berikan tanpa syarat
Penuh rasa ikhlas tanpa membanggakan diri
Lantunan angin semilir sebagai ucapanmu
Itulah sebabnya engkau sebagai guru tanpa gelar
Meski engkau dicaci dan dielu-elukan
Tanpa patah semangat engkau selalu senyum
Mengiringi langkahmu yang indah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tarik terus... Keren jeng salam sukses
Kereen... Keren menewen diksi dan isi yang tersirat dan tersurat dalam puisinya
Trm ksh pak bro
Mantap pusinya, keren Bu, alam literasi
Salam bunda...trm ksh
Follow ya bunda
kekaguman terhadap seorang guru, diekspresikan dalam puisi. puisi yang indah. salam literasi buk
Salam literasi...trm ksh apresiasinya bunda...
Mantap bu puisinya.
Trm ksh bunda...salam literasi