Erni Wijayanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kutukan perias manten
By eeng

Kutukan perias manten

Suasana hiruk pikuk tergambar di suasana menjelang pernikahan Sasono dan Ajeng. Banyak tetangga yang membantu di acara tersebut. Itu memang kebiasaan warga di salah satu Kecamatan Jetis, tepatnya Kabupaten Mojokerto.  Pada hari Rabu, tanggal 11 November2020 suasana rumah Ajeng terlihat beberapa orang tetangga dekat untuk kenduri dalam rangka adeg ulap-ulap (salah satu adat di desa tersebut menjelang pernikahan). "Nduk...yoopo persiapanmu? Wes beres ta?" Tanya pak Darno, Bapaknya Ajeng. Gadis cantik, berkulit putih, dan mempunyai hidung mancung itu pun menjawab dengan semangat. Jawaban yang dilontarkan Ajeng kepada bapaknya sangat meyakinkan. Karena sudah enam bulan dia mempersiapkan segala sesuatunya, mulai kuade (desain pelaminan), katering, dan perias. 

Tepat hari Senin, 13 April 2020 Ajeng bersama Sasono menemui salah satu perias yang terkenal di daerah Mojokerto. Obrolan terjadi sangat akrab, meskipun mereka baru bertemu. Berbagai model riasan dan  baju pengantin sudah dipilah-pilah untuk acara pernikahan dan unduh mantu. Sudah terjadi kesepakatan model riasan dan baju pengantin. Perias pun memberikan beberapa pantangan yang harus dilakukan sang calon pengantin. Ajeng bersedia melakukannya. Salah satu pantangannya yaitu puasa Senin dan Kamis selama enam bulan menjelang pernikahan. Ada beberapa pantangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 

Tepat hari Jumat, 13 November 2020 adalah hari pernikahan Sasono dan Ajeng. Di hari tersebut suasana sangat meriah dan full musik. Ekspresi bahagia terpancar di wajah Ajeng dan keluarga. Karena hari pernikahan ini adalah hari yang dinanti-nanti. Ajeng termasuk telat nikah, karena umurnya sudah 27 tahun. Ajeng sudah siap dirias sesuai dengan pantangan-pantangan yang disepakati. Dua pantangan yang dilanggar oleh Ajeng, yaitu mandi sebelum dirias dan alisnya tidak mau dirapikan atau dicukur. Alhasil riasan yang terjadi tidak sebaik yang diharapkan. Malah membuat wajah Ajeng sangat jelek. Karena sudah diingatkan perias, bahwa apabila pantangan itu dilanggar, maka hasil riasan itu akan menjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ajeng pun menerima dengan pasrah meskipun tidak percaya diri ketika menghadapi Sasono sebagai mempelai putra dan keluarganya. Tapi pernikahan tetap berlanjut seperti biasa dan meriah.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pentigrafnya ibu cantik... Salam santun

06 Dec
Balas

Trm ksh bunda...apresiasinya

10 Sep



search

New Post