Santri ONAR part 2
Muka yang berbinar-binar dan senyum kecil yang menghiasai wajah Siti (santriwati yang mempunyai wajah imut, berkulit putih, dan berhidung mancung) itu semakin membuatnya semangat dalam menuntut ilmu di pesantren. Awalnya tidak begitu suka dengan kehidupan di penjara suci itu. tapi semenjak kagum dengan Onar, Siti menjadi senang menjalani hidupnya di Pesantren, hari-harinya selalu menunggu suara azannya Onar. Suaranya yang merdu telah banyak menghipnotis para santriwati.
"Seandainya saya berhasil menatap mata Muazin itu, pasti seluruh alam ikut tersenyum melihat kami berdua",gumam Siti. Di sela-sela seriusnya Siti melamun, dia dikagetkan oleh suara merdu yang menyapanya. "Siti ya?" Tanya orang yang di hadapannya. Bagaikan diguncang oleh petir di awan, Siti kaget luar biasa. Dengan tertegun Siti melihat orang itu. Bibirnya tidak mampu berucap. Dia hanya melihat dengan mata yang tajam, bagaikan ingin masuk ke sudut pandangan orang itu. Siti menjawab pertanyaan itu dengan sedikit malu-malu. Lalu orang itu mengungkapkan maksudnya kepada Siti. Bahwa Siti dipanggil oleh keamanan pondok putra. Siti pun menurutinya, karena dia menganggap bahwa orang itu adalah Onar.
Sesampainya di kantor inti pesantren, Siti melihat dua sosok yang sangat dikaguminya. Ustadz Hari dan ustadz Rosyid. Mereka dikenal dengan ustadz yang tegas dan jahat. Karena mereka bertugas sebagai keamanan di Pesantren. Dua ustadz itu menyampaikan maksud kepada Siti, mengapa mereka memanggilnya ke kantor inti. Siti masih penasaran dan tidak tau apa masalahnya. Karena Siti tidak pernah bolos mengaji. Dua ustadz menyampaikan bahwa Siti menyalahi aturan karena menyelinap ke pondok putra. Dengan rasa malu Siti pun mengakui kesalahannya. Gadis cantik dengan tubuh semampai itu mengungkapkan alasanya mengapa dia sampai nekad menyelinap ke pondok putra. Siti berkata dengan patah-patah, bahwa dia hanya penasaran dengan wajah Onar yang mempunyai suara merdu. Dua ustadz itu kagetnya luar biasa. "Hanya karena itu?"tanya ustadz Hari. Lalu dua ustadz itu memanggil Onar. Kebetulan Onar juga salah satu pengurus pesantren. Datanglah Onar di hadapan Siti. Ustadz Rosyid memberitahu kepada Siti, bahwa dialah santri yang mempunyai suara indah itu. Lalu Siti berteriak dengan sangat keras dan lari kencang tanpa pamit.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hhhh... Ada 2 tebakan lho so sweet and bad sweet lho.. But uapik banget pentigraf jd cerpen ini nanti.. Joos jeng
Hehehehh....trm ksh apresiasinya mbak yu.....udah ready episode terakhir onar ...mohon saran dan kritiknya ya....