Perlukah seorang guru menjadi sosok yang energik? Mendengar kata energik, sekilas makna yang kita pahami adalah kondisi yang penuh energi dan bersemangat. Tidak ada yang tidak suka dengan orang energik. Orang energik biasanya mudah bergaul, ceria selalu, terlihat sehat dan bugar.

Untuk menjadi seseorang yang energik, asupan jasmani dan rohaninya harus mencukupi. Kebutuhan jasmani diperoleh melalui pola makan dan asupan gizi yang kuat. Jika terpenuhi maka kita akan sehat dan bugar. Untuk kebutuhan rohani, seseorang harus rajin beribadah, mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Seseorang yang energik adalah orang yang paling banyak dicari dan dibutuhkan. Mereka biasanya cepat tanggap, gesit dan lincah. Ada kesan tertentu yang didapatkan dari orang energik. Mereka menyalurkan energi positif bagi orang disekitarnya. Orang disekitar akan lebih bersemangat dan tanggap, seolah-olah mereka mendapatkan energi tambahan dari orang energik.

Sebagai guru, kita harus bisa menjadi orang energik. Salurkan semangat kepada peserta didik. Mengajak, mengimbau, menggerakkan memotivasi serta memberikan contoh baik bagi siswa-siswi. Tidak hanya sekedar memerintah, tetapi sanggup bergerak bersama-sama untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan. Bersemangat dalam beraktivitas akan memberikan dampak positif bagi peserta didik.

Selangkah masuk menuju pintu kelas, guru harus mampu menunjukkan wajah bersemangat. Langkah kaki yang tegas dan suara yang energik. Kesan ini sangat mempengaruhi pembentukan kelas yang energik. Jika guru energik, kemungkinan besar siswa-siswinya juga ikut energik.

Hal ini akan membuat kondisi kelas menjadi lebih nyaman. Peserta didik akan lebih senang berinteraksi dengan guru bersangkutan. Wahai sahabat guru, marilah menjadi pribadi yang energik.

Salam Energik

260419