Ervina Yuni Sinaga

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

WA Group Paguyuban Sekolah

Setelah dua tahun lamanya tidak menjadi wali kelas, tahun ini kembali dipercayakan untuk memegang jabatan ini. Tepatnya menjadi wali kelas sembilan. Dari banyak jabatan disekolah, sepertinya wali kelas adalah jabatan yang paling banyak menyita energi dan waktu.

Tidak hanya berurusan dengan anak didik tetapi juga harus berkomunikasi dengan orangtua murid yang bersangkutan.

Sebagai media komunikasi, whatsup (wa) adalah pilihan yang tepat. Keterbatasan waktu dan tempat, akhirnya pihak sekolah menghimbau agar seluruh wali kelas membuat sebuah group wa paguyuban.

Group paguyuban dibentuk dengan terlebih dahulu mendata no wa dari masing-masing siswa. Setelah pendataan, wali kelas harus menginput no wa sebanyak jumlah murid dalam satu kelas.

Pada saat pendataan, tidak semua murid mengingat no wa orangtuanya masing-masing. Meskipun ditagih berhari-hari, tetap saja masih ada yang belum memberikan data yang dibutuhkan.

Setelah memakan waktu berhari-hari, paguyuban terbentuk dengan catatan masih ada walimurid yang belum terdaftar.

Awal terbentuknya group paguyuban, salah satu dari wali kelas menginformasikan bahwa ada orangtua yang keluar dari group. Dalam arti tidak bersedia masuk menjadi anggota paguyuban. Saat itu saya tertawa.

Hahahaha, "tarik aja lagi, pak. Paksa masuk ke paguyuban", kataku pada sahabat guru sesama wali kelas.

Aneh rasanya jika orangtua tidak bersedia untuk terlibat dalam satu group paguyuban sekolah. Karena penasaran, wali kelas tersebut menyelidiki kebenaran dari no wa tersebut. Nyatanya, benar itu yang keluar itu adalah salah satu walimurid kelas yang bersangkutan.

Beberapa hari kemudian, karena belum selesai, saya melanjutkan untuk memasukkan no wa ke group paguyuban. Sungguh mengejutkan, hal yang dialami teman saya, terjadi pada diri saya sendiri. Ada walimurid yang keluar dari group paguyuban. Saat itu saya langsung mengirimkan pesan secara pribadi lewat wa. Dan jawaban yang diterima sungguh kurang memuaskan.

Sulitnya mempertemukan antara walimurid dan walikelas sebenarnya bisa diatasi dengan group paguyuban. Melalui group paguyuban, walimurid akan sangat terbantu untuk mengetahui perkembangan anaknya.

Wa group paguyuban ibarat cctv orangtua. Meskipun sedang sibuk bekerja, orangtua tetap bisa mengetahui kegiatan anaknya disekolah. Orangtua lebih mudah mengawasi anaknya. Dengan paguyuban, orangtua dipermudah untuk mengontrol aktivitas anaknya.

Wa group paguyuban juga menyajikan berbagai macam informasi yang layak untuk diketahui oleh para walimurid. Mulai dari jadwal pelajaran, jadwal kegiatan ekskul, jadwal pelaksanaan ujian dan lain-lain.

Wa group paguyuban merupakan wadah bagi orangtua untuk bertanya tentang perkembangan anaknya disekolah. Baik dari segi akademik maupun non akademik.

Dari sekian manfaat yang didapatkan melalui group paguyuban, seharusnya tidak ada lagi orangtua yang keluar dari paguyuban. Tidak ada lagi walimurid yang tidak mengetahui siapa walikelas dari anaknya. Tidak ada lagi orangtua yang bertanya kelas sembilan berapa anaknya. Tidak ada lagi yang bertanya jam berapa anaknya pulang sekolah. Dan masih banyak lagi pertanyaan klasik yang sering muncul, yang seharusnya tidak perlu lagi dipertanyakan.

Anak bukan tanggungjawab guru sepenuhnya. Melainkan tanggungjawab bersama antara orangtua dan guru. Dan orangtua berperan lebih banyak dalam menempah karakter anak. Melalui group paguyuban, para walimurid diminta untuk lebih aktif. Bukan menjadi penyimak. Orangtua murid diberikan kebebasan untuk bertanya perihal perkembangan peserta didik disekolah.

Sungguh disayangkan jika pada saat pemanggilan orangtua, guru disalahkan karena dianggap tidak pernah berkomunikasi dengan walimurid. Saat diundang sekolah, walimurid tidak datang. Terkadang, saat ditelpon tidak menjawab. Pesan terkirim namun tidak mendapatkan balasan.

Secara umum, group paguyuban dibentuk sebagai wadah komunikasi antara walikelas dengan para walimurid. Memanfaat paguyuban secara maksimal pasti menciptakan silahturami yang baik meskipun didunia maya. Setidaknya, melalui group paguyuban orangtua diminta untuk lebih perduli tentang anaknya masing-masing. Dan dengan demikian, walikelas secara tidak langsung akan terbantu dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi didalam kelas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post