Erwin Yarnita

Dilahirkan pada 7 Agustus 1971 di Simpangan OKU Sumatera Selatan. Alumni SDN 16 Baturaja 1984, SMPN 2 Baturaja 1987 SMAN 1 Baturaja 1990, IPB D 3 Pendidikan Bio...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ternyata Suamiku ODHA (41)

Ternyata Suamiku ODHA (41)

41. Pulang

"Innalilahi wa Inna ilaihi ro ji'uun."

Kalimat istirja' spontan meluncur dari bibirku saat mendengar kabar dari anak bungsuku.

"Mama Pandu mati, Ma."

Suara Zacky yang terdengar parau ditengah isak tangisnya di seberang sana, cukup mengganggu fokusku saat akan mengisi seminar sehari tentang Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA sebentar lagi.

"Tenang ya, sayang. Besok kita adopsi Pandu yang baru!"

Aku berusaha menenangkan Zacky yang ditinggal kucing kesayangannya itu. Aku sangat maklum Zacky demikian terguncang, karena sudah empat tahun Pandu menjadi bagian dari keluarga kami.

Sesungguhnya aku pun merasa sangat kehilangan Pandu. Setiap menjelang waktu subuh saat aku mendaras ayat-ayat suci Al-Qur'an. Ia akan duduk dipangkuanku, ikut menyimak hingga ia tertidur pulas karenanya.

***

Tepuk tangan segenap hadirin dan penyerahan kenang-kenangan dari panitia. Menandai berakhirnya acara seminar sehari dimana aku menjadi salah satu narasumbernya.

"Alhamdulillah."

Ungkapan syukur kulangitkan kepada sang pemilik semesta raya, Allah Azza Wa Jalla. Atas segala limpahan karunia-Nya.

Aku segera kembali ke kamar untuk berkemas. Untuk kepulangan, aku memilih transportasi udara. Rasanya aku ingin segera tiba di rumah, memeluk Zacky yang pasti masih diselimuti kabut kesedihan.

Bus Damri yang membawaku dari Terminal bus Baranangsiang menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta berjalan dengan kecepatan sedang. Membelah jalan tol yang ramai lancar, hingga akhirnya tiba di Bandara.

Kulirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiriku, pukul 14. 20 WIB. Jadual penerbanganku tertera pukul 16.00 WIB. Berarti aku masih cukup waktu.

Segera aku melakukan check in dan dilanjutkan dengan boarding pass. Kemudian duduk di ruang tunggu di dekat gate 1. Aku mengisi waktu dengan rehat sambil membuka beberapa pesan masuk di gawaiku yang belum sempat aku baca.

Tetiba terdengar pemberitahuan jika jadual penerbanganku delay satu jam. Tersebab orang nomor satu di negeri ini akan mudik ke Solo. Jadi Bandara Adi Sumarmo harus dalam kondisi steril.

Ya sudahlah, dari pada aku meronce rasa kesal di dalam dada. Lebih baik disenyumin aja. Semoga dengan senyum yang terlukis, mengundang produksi hormon bahagia semakin berlimpah.

"Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik."

Potongan lirik lagu yang dibawakan oleh D'Masiv yang diputar di ruang tunggu, sungguh menghadirkan ketenangan. Hingga saatnya jadual penerbangan tiba.

Berjalan memasuki lorong menuju pesawat City Link yang didominasi cat warna putih kombinasi hijau. Hingga aku tiba di kursi tempat dudukku, nomor 7.A. Persis di sisi dekat jendela.

Take of berjalan mulus. Saat telah berada di ketinggian, warna jingga yang semakin tua masih setia menghiasi senja. Perlahan namun pasti warna jingga beringsut, yang tersisa hanya pekatnya jelaga malam.

Sejenak aku terseret ke dalam kenangan saat di awal pernikahan terbang bersama Mas Soni menuju Manado, kampung halamannya.

"Apa kabarnya Mas Soni ya?"

Bisik rindu menghujam ke kedalaman hatiku.

Kupejamkan mata sejenak untuk mengusir kelebatan lukisan wajah pria yang telah menjadi belahan jiwaku selama lima belas tahun ini. Tapi aku gagal total.

Selama lima puluh lima menit penerbangan Jakarta-Solo kunikmati sambil memutar memori dalam diam. Pemberitahuan dari sang pramugari bahwa sebentar lagi pesawat akan landing di Bandara Adi Sumarmo. Membawaku kembali ke alam nyata, setelah larut beberapa saat dalam kenangan indah bersama Mas Soni.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut menunggu kabarnya Soni. Smg dia bahagia ya, Bun.hehe...

07 May
Balas

Terima kasih hadirnye Bun. Barokallah

07 May

Makin keren bunda

06 May
Balas

Tengkiyu mom

06 May

Mantap...

06 May
Balas

Thanks mom

06 May

Next bunda sayang

06 May
Balas

Terima kasih semangatnya jeng Barokallah

06 May

Next bunda sayang

06 May
Balas

Ini dia yg kutunggu2 dinda. Lanjutt ya ..mumpung bs komen ni...

06 May
Balas

Terima kasih Oma syantik. Salam.

06 May



search

New Post