Air Darat
Jalanan meliuk serupa liukan
seekor ular
yang berburu tikus hingga ke lobang-lobang
kemudian membinasakan dalam satu gigitan
ketidak hati-hatian adalah hal terlarang.
Di bawah bibir tebing air mengolam raksasa
menerkam pandangan menjadi lena
kemudian misteri menyelimuti rasa
gerangan kenapa ia terlihat membisu
di antaran keramaian tetumbuhan yang berkoar-koar
membicarakan isolasinya.
Air daratan beriak tenang
ia menceritakan keterasingan di tengah keramaian
tiada peduli celoteh bebatuan, atau tetumbuhan,
pada burung-burung yang enggan melintas atau bercermin.
Solok, 3 Juli 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Erza...Boleh belajar ya..Sukses selalu