Cukup Aku
Izinkan bulan kembali di wajahku
Yang hadir dari penerimaan ikhlas.
Izinkan semangat ini membara dan kehidupan
Berdenyut di pembuluhku
Agar aku mampu melangkah ke depan.
Cukup aku menjadi kata dan kalimat
Pada tiap-tiap ucap dan laku
Cukup aku sebagai penutup jalan dna keinginan.
Cukup aku selamanya.
Solok, 26 April 2020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senang membaca puisi Ibu
Pusi yang menarik, apalagi yang membuat juga menarik. Salam guru hebat, Teruslah menulis
Bagus diksinya.