Tidak seperti biasanya, RSUP M Djamil terasa lengang. Biasanya di pintu masuk sudah banyak antrian keandaraan mau masuk, namun kini, Jum'at, 20 Maret 2020, kendaraan tidak antri akan tetapi masuk dengan biasa, lancar.

Di pintu masuk gedung administrasi pasien rawat jalan, pengunjung yang mau berobat atau yang menemani, dicegat oleh satpam yang bertindak sebagai tim pencegah covid 19 untuk dipindai panas tubuh masing-masing. Bagi yang lolos pemindaian akan dipersilahkan masuk. Sedangkan bagi yang tidak, dimana panasnya di atas 38 derajat celcius, akan dipisahkan ke ruangan lain.

Saat kembali dari toilet, dilihat beberapa hand sanitizer yang tersedia di dinding luar ruangan masing-masing poli sudah kosong. Hanya di ruang polilah yang masih ada.

Selain itu, antara pasien yang satu dengan yang lain, dan juga pendamping dipisahkan duduknya dengan jarak 1 meter. Sehingga kursi tempat duduk di ruang tunggu, diberi garis batas, sehingga antara orang yang satu dengan yang lain dipisahkan dengan satu kursi kosong di sebelahnya.

Terasa sekali bagaimana wabah covid 19 membuat semua was-was. Namun ada juga yang cuek, tanpa masker, dan tanpa jaga jarak. Malahan larangan shalat jum'at tidak dihiraukan, laki-laki tetap shalat jum'at tanpa dialas karpet, namun dengan menggunakan sajadah atau koran yang dibawa masing-masing jama'ah.

Lengangnya pengunjung RSUP M Djamil, membuat layananan terasa lebih cepat. Bahkan antrian obat pun cepat didapat dibanding hari-hari biasanya.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyebaran covid 19 memang perlu ditingkatkan. Dan langkah-langkah yang dilakukan tim RSUP M Djamil sudah sangat baik. Semoga tidak ada pasien yang positif terkena covid di provinsi Sumbar ini.