Erza Surya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pada Hujan Sore Ini

Deru nafas bumi dan suara amuk langit

Memenuhi pendengaran

Dan kilatan yang hadir memecah nyaman

Menjadi ketakutan dan kecemasan.

 

Pada rintik-rintik air yang berubah basah

Aku temukan lagi kenangan yang mengapung

Membuatku cemas dan termenung.

 

Pada hujan yang jatuh sore ini

Kecemasan tertambat pada luka yang pernah hadir

Di musim dan bulan yang sama.

Ada tangisan serupa air hujan yang turun

Diingkari kemudian dicampakkan

Direnggut kemudian dirayu lagi

Dikembalikan kemudian ditarik pergi lagi.

 

Ada basah pada pipi

Mengalir dan bermuara di dada yang basah

Dan luka di dada kembali rengkah.

Pada hujan yang turun sore ini

Aku mengalah tiada lagi tabah.

Kubiarkan luka kembali bernanah.

 

Solok, 12 April 2020 

 
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisinya keren, ikut merasa getir, semoga bukan kisah dari penulisnya. Salam kenal.

12 Apr
Balas



search

New Post