Erza Surya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rempeyek Emak

Rempeyek Emak

Kantor ditutup untuk dua minggu ke depan, langkah ini dilakukan untuk memutus siklus Covid 19. Walau begitu, kegiatan kantor tetap dilakukan di rumah dan dilaporkan ke atasan masing-masing. Tak terkecuali dengan kantor Imah. Jadi libur ke kantor, bekerja dari rumah. Mantap! Itu kata Imah.

Terbayang enaknya di rumah oleh Imah, mengerjakan pekerjaan kantor sambil makan masakan enak milik emak. Yang menjadi kendala yaitu omelan mak yang bertubi-tibi. Apalagi Imah sifatnya yang cuek, mungkin karena ia yang dari kecil dimanjakan terus.

Emak walau ngomel-ngomel, tetap disayang Imah. Bagaimana pun dia tahu kalau semua omelan mak adalah tanda perhatian dan kasih sayang mak. Sehari saja mak tak ngomel, rasanya rumah sepi, dan aneh. Hehehehe.

"Mak, buat rempeyek kita hari ini, bagaimana?" tanya Imah sambil pencet-pencet laptopnya.

"Emang bisa Kau membuatnya?" jawab mak pula yang lagi sibuk melipat pakaian.

"Emak kan bisa. Ayolah, Mak. Pasti peyek Mak lebih enak dari punya si artis yang di tipi tu." Imah merajuk, membuat mak sedikit menghela nafas.

Biasanya kalau sudah begitu, tanda mak akan luluh dan mengabulkan permintaan Imah.

"Kalau merayu Mak, Kau sangat pintar sekali. Tumben Kau minta peyek," jawab mak.

"Ah, itu karena hati Imah panas saja melihat berita yang mengatakan peyek si artus kita harganya sampai ratusan ribu. Imah kepikir, itu peyek tak akan seenak buatan Emak yang bebas micin. Apalagi youtuber yang sudah mengetes rasanya bilang, tak sebanding dengan harga."

"Oh, begitu. Baiklah. Kau tolong lihat di kulkas bahan-bahannya, apa masih ada!" perintah mak.

Setelah menutup laptopnya, Imah segera beranjak ke dapur dan memeriksa kulkas. Alhamdululillah, bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap. Emak memang pintar kalau soal cadangan bahan makanan.

Sejam lamanya mak dan anak ya berkutat di dapur. Dengan telaten mak menggoreng rempeyek sehingga hasilnya renyah dan rempeyeknya pun lebar-lebar. Setelah dicicipu oleh Imah, rasanya benar-benar membuat ketagihan. Harum kencur dan tanpa tambahan micin, sangat terasa dari rempeyek emak. Apalagi ada tambahan kacang goreng yang dicincang.

"Eh, Kau jangan habisin itu. Besok bisa menjadi teman kerja!" seru emak sambil mematikan kompor

"Yaelah, Mak. Barusan juga tiga potong dimakan," sungut Imah.

"Ah, membantah lagi Kau. Sana Kau cuci peralatan masak tadi. Lelah Emak berdiri selama itu. Kerjaan Kau cuma pelototin Emak dan mencomot mana yang sudah matang!" Emak segera merebahkan tubuhnya di kursi, sedangkan Imah mulai lesu lagi akibat suruhan mak. Ia paling benci kalau harus mencuci piring.

Emak selalu menang!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mmh kriuk

24 Mar
Balas

Hmm...rempeyek makanan kesukaan saya tu bund..Lht fotonya doang serasa pengen makannya, kriuk..kriuk..

21 Mar
Balas

Sabana lamak nah buk...

21 Mar
Balas



search

New Post